“Adapun filosofi pembangunan terowongan silaturahim ini sebagai pengingat pentingnya toleransi antara umat beragama,” kata Menag Nasaruddin.
“Di mana di dalamnya terdapat galeri dan diorama yang menceritakan hubungan toleransi antarumat beragama di Indonesia," sambungnya.
Kemudian, kata Menag nasaruddin, di dalam terowongan juga diperdengarkan suara atau bunyi-bunyi sebagai simbol berbagai agama.
Baca Juga: Peran Aktif BRI Bersama Holding Ultra Mikro Tingkatkan Daya Saing UMKM Melalui Sertifikasi BPOM
“Yang diperindah dengan cahaya tanpa putus pada reling terowongan silaturahim, sekaligus menjadi simbol jabat tangan," tambah Menag Nasaruddin.
Menjelang Hari Natal, Menag Nasaruddin berharap, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral dapat menjadi simbol kebahagiaan bersama.
Baca Juga: UMP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 Sebesar Rp2.169.349, Pj Gubernur: Naik 6,5 Persen
"Kami berharap Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini dapat menjadi simbol kebahagiaan bersama, khususnya menjelang Hari Natal, dengan kapasitas parkir yang mampu menampung seribu kendaraan," pungkasnya.
Turut hadir dalam peresmian Terowongan Silaturahim tersebut, jajaran menteri Kabinet Merah Putih, para tokoh lintas agama, dan pejabat eselon I Kemenag.***