Arahpublik.com - Event MIND ID Mediapreneur Talks digelar Promedia Teknologi Indonesia (PTI) bersama BRI di Hotel Aston, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Rabu (18/12/2024).
Palembang menjadi kota kedua digelarnya MIND ID Mediapreneur Talks setelah sebelumnya digelar di Hotel Aston, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis, 24 Oktober 2024 lalu.
MIND ID Mediapreneur Talks adalah seminar untuk memberikan wawasan terbaru seputar bisnis media informasi kepada insan pers, content creator hingga pengusaha media.
Kini, MIND ID Mediapreneur Talks hadir di Kota Palembang dengan menghadirkan tiga pembicara hebat di industri media.
Event ini diisi oleh CEO Promedia Agus Sulistriyono, CEO Props Ilona Juwita, dan Koordinator Bidang Pelatihan dan Program Jurnalisme Berkualitas Komite Publisher Rights Fransiskus Surdiasis.
Mari mengintip keseruan event MIND ID Mediapreneur Talks yang menarik perhatian para insan pers hingga pengusaha media di Kota Palembang!
Baca Juga: Erick Thohir Soal Naturalisasi Emil Audero, Sang Kiper yang Kini Ingin Bela Timnas Indonesia
Promedia Ajak Bangun Media, Bukan Sekadar "Punya-punyaan" Media
CEO Promedia, Agus Sulistriyono, mengenalkan kepada para insan jurnalis tentang perusahaan teknologi dan konsultan media yang berkolaborasi membangun media online bersama para pemilik media dengan mengusung konsep 'economic sharing' atau gotong royong.
"Promedia Teknologi Indonesia adalah perusahaan teknologi dan konsultan media. Berkolaborasi membangun media online arus utama bersama para pemilik media dan jurnalis di seluruh Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: BRI Optimalkan Satu Juta AgenBRILink Selama Libur Nataru untuk Layanan Keuangan Bagi Nasabah
"Perusahaan ini memberikan support (dukungan) teknologi, infrastruktur, pelatihan, strategi dan monetisasi dengan mengusung konsep economic sharing atau gotong royong," tegas Agus Sulis.
CEO Promedia itu menuturkan latar belakang hadirnya perusahaan tersebut salah satunya tentang upayanya membangun bisnis media.
"Diperkirakan lebih 50 ribu media online di tanah air, tapi mayoritas hanya 'punya-punyaan media'. Bukan sedang membangun bisnis media," ungkap Agus Sulis.