Presiden Prabowo pun menekankan pentingnya negara yang tergabung dalam anggota D-8 untuk mengutamakan persatuan.
“Sekali lagi, kita harus belajar dari situasi geopolitik yang terjadi di sekitar kita saat ini, tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan, kita tidak bisa kuat,” ujar Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo mengajak seluruh anggota D-8 untuk bersatu mencari kemaslahatan rakyat.
Baca Juga: BRI Optimalkan Satu Juta AgenBRILink Selama Libur Nataru untuk Layanan Keuangan Bagi Nasabah
“Untuk itu kita harus bersatu, kita harus bekerja sama untuk bersatu, kita harus hidup dibalik perbedaan yang ada, kita harus mencari kemaslahatan rakyat kita,” ucap Presiden Prabowo.
“Tanpa persatuan, tanpa integrasi kita akan lemah, dan jika kita lemah, kita akan lemah akan dieksploitasi. Itulah hukum sejarah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, D-8 adalah organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan antara delapan negara berkembang yang didirikan pada 1997.
Delapan negara yang tergabung dalam D-8 adalah Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turki, dan Pakistan.
Salah satu agenda utama dalam pertemuan KTT D-8 adalah serah terima jabatan Ketua D-8 dari Mesir kepada Indonesia.***