• Minggu, 24 November 2024

Waduh! OJK Sebut Bahaya Pinjol Jerat Buruh, Ibu Rumah Tangga dan Pelajar

- Senin, 21 Agustus 2023 | 23:15 WIB
Kepala Eksekutif PEPK OJK Friderica Widyasari Dewi, sebut bahaya pinjol jerat buruh, ibu rumah tangga dan pelajar.  (FOTO: Dok. Kominfo)
Kepala Eksekutif PEPK OJK Friderica Widyasari Dewi, sebut bahaya pinjol jerat buruh, ibu rumah tangga dan pelajar. (FOTO: Dok. Kominfo)

Arahpublik.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut betapa bahayanya jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal.

Pasalnya, data OJK menunjukkan bahwa korban pinjol ilegal berasal dari berbagai kelompok, termasuk buruh, korban PHK, ibu rumah tangga hingga pelajar.

Oleh karena itu, OJK terus mendorong literasi dan edukasi terkait potensi kejahatan keuangan kepada masyarakat, agar tidak menjadi korban pinjol ilegal.

Baca Juga: Ada Disini! Cek Daftar 434 Pinjol Ilegal dan Simak Ciri-cirinya

Hal ini dikatakan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi.

Pernyataan Friderica, disampaikan dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital” di Media Center Kementerian Kominfo, Senin (21/8/2023).

"Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dari dua arah dalam hal pemberantasan kejahatan keuangan berbasis digital," ujarnya.

Baca Juga: Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko Blak-blakan Dukung Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Friderica menjelaskan, saat ini banyak entitas ilegal yang datang dan menyerbu masyarakat dari berbagai arah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Mereka masuk dan menyasar ke masyarakat melalui saluran-saluran komunikasi pribadi," ujarnya, dikutip dari laman Kominfo, Senin (21/8/2023)

Di sisi lain, casino mentality atau mentalitas orang berjudi yang ingin cepat kaya.

Baca Juga: Mudapro Siapkan Aktivis Profesional BUMN Jadi Pemimpin yang Relevan dengan Tuntutan Industri

Menurut Friderica, hal ini makin diperparah dengan rendahnya literasi keuangan dan literasi digital masyarakat.

“Jadi masyarakat masih belum bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak benar. Mereka belum teredukasi untuk memilih dan memilah,” ujarnya.

“Belum lagi mentalitas FOMO [fear of missing out]. Ditambah dengan banyaknya serbuan yang ilegal-ilegal, ini betul-betul tantangan kita semua,” sambungnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: kominfo.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X