Arahpublik.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G77 dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Sabtu (2/12/2023).
Pada acara itu, Jokowi menyampaikan 3 poin penanganan iklim global dan penguatan kerja sama.
Adapun KTT tersebut merupakan rangkaian dari World Climate Action Summit (WCAS) COP28.
Sebelumnya, pada COP27 tahun 2022 lalu, dunia sudah sepakat untuk mengadakan aksi inklusif berkeadilan yang responsif.
Baca Juga: Seorang Caleg di Madiun Nekat Lakukan Pencurian di 5 Kabupaten, Aksi Pencurian Sempat Terekam CCTV
Jokowi mengatakan, negara berkembang terdesak dalam memilih antara aksi iklim dengan pengentasan kemiskinan atau percepatan transisi energi tapi percepatan pembangunan akan hilang.
“COP28 harus menjadi ajang untuk memperkuat implementasi, bukan ajang untuk pertunjukan ambisi. Prinsip Paris agreement harus jadi pedoman bahwa tanggung jawab harus dibagi sesuai dengan kemampuan nasional,” ucap Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi pun menegaskan dukungan Indonesia untuk G77 dan RRT, sekaligus mengajak untuk melakukan aksi bersama dengan tiga poin sebagai berikut.
“Pertama, penguatan kerja sama Selatan-Selatan. Mari kita hidupkan kembali semangat Bandung, solidaritas, kesetaraan, dan kolaborasi amat diperlukan dalam penanganan perubahan iklim global. Melalui kerangka kerja sama Selatan-Selatan, Indonesia telah memberikan pelatihan penanganan iklim untuk kawasan Afrika, Asia Selatan, Amerika Latin, Karibia, dan Pasifik,” ujarnya.
Baca Juga: Soal Dugaan Kebocoran Data, BSSN Serahkan Hasil Investigasi ke Polri dan KPU
Kemudian yang kedua, negara berkembang menjadi bagian dari solusi. Hal ini sehubungan dengan Indonesia yang telah mewujudkan taksonomi ASEAN, artinya adalah sebuah rancangan demi transisi keuangan berkelanjutan yang adil oleh negara-negara ASEAN.
“Negara berkembang sebagai bagian dari solusi. Indonesia telah menginisiasi perwujudan ekosistem pendanaan transisi, keketuaan Indonesia di ASEAN telah mewujudkan taksonomi ASEAN. Presidensi G20 Indonesia membentuk skema pembiayaan campuran dan platform negara dan bursa karbon Indonesia juga sudah beroperasi sejak September yang lalu,” lanjutnya.
Lalu yang ketiga, Jokowi menekankan pentingnya kohesivitas dan inklusivitas. G77 mesti memperjuangkan agenda global yang belum sepenuhnya dilakukan.
Baca Juga: 2 Perampok Sadis Bersenjata Api Diringkus Polisi, Pelaku Tembak Korban dan Sikat Rp742 Juta
“G77 harus terus berjuang dan memperjuangkan agenda global yang kohesif dan inklusif. Global stocktake harus direfleksikan, belum terpenuhnya komitmen negara maju dan kebutuhan pendanaan negara berkembang,” tutur Jokowi.
Artikel Terkait
Deretan Mobil Listrik yang Jadi Pelayan Tamu KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta
Ratusan Mobil Listrik Wuling Air ev Siap Layani Para Delegasi KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta
KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Mobil Listrik BMW i7 xDrive60 Gran Lusso Pelayan Pemimpin Negara
Lakukan KTT Arab-Islam, Pemimpin Negara Islam Tolak Pembenaran Israel Terhadap Palestina
Hadiri KTT Arab-Islam, Presiden Jokowi Tuntut 4 Poin Terkait Perang Israel-Palestina
Lakukan Survei, SMRC: 68 Persen Masyarakat Percaya Jokowi Bangun Politik Dinasti
Kritik Kondisi Masyarakat di Gaza, Jokowi: Jangankan Pembangunan, Hak Hidup Pun Tak Dihormati
Desakan Jokowi ke Pemimpin APEC Terkait Gaza: Segerakan Gencatan Senjata, Bantuan Harus Bisa Masuk
Jokowi Ceritakan Pertemuannya Dengan Joe Biden, Bahas Konflik Israel-Palestina
Presiden RI Jokowi Sampaikan Sejumlah Desakan ke Joe Biden Terkait Konflik di Gaza
Terbitkan Keppres Pemberhentian Sementara Firli Bahuri, Jokowi Tinggal Tanda Tangan