Arahpublik.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan data inflasi yang terjadi di bulan Maret 2024, Senin (1/4/2024).
Informasi tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal resmi YouTube BPS pagi ini.
Di awal April 2024 ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terpantau turun.
Nilai Rupiah merosot 23 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.880 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.857 per dolar AS.
Baca Juga: Waspadai Tindak Pidana, Kapolda Metro Minta Anggota Waspadai Rumah yang Ditinggal Mudik
Hal tersebut diketahui oleh adanya inflasi domestik yang melibatkan bahan makanan sejalan dengan peningkatan permintaan pada masa Ramadhan.
Melalui siaran akun Youtube, BPS telah mencatat bahwa inflasi year on year (yoy) di bulan Maret 2024 mencapai 3.05%.
Angka ini menunjukkan adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,99 pada Maret 2023 menjadi 106,13 pada Maret 2024.
Dalam skala wilayah, BPS menyebutkan, pada bulan Maret 2024, seluruh wilayah di Indonesia mengalami inflasi.
Baca Juga: Ibu dan Anak Perempuan Ditemukan Tewas di Dalam Rumah, Keduanya Diduga Alami Penyakit Ini
Namun, Provinsi Sulawesi Utara menjadi daerah dengan angka inflasi tertinggi sebesar 1,07% dan inflasi terendah berada di Papua Pegunungan sebesar 0,02%.
Selain itu, BPS juga mencatat, ada dua komoditas yang menyumbangkan angka inflasi terbesar, yaitu makanan minuman dan tembakau.
Angka tersebut sebesar 7,43 persen dengan andil inflasi sebesar 2,09 persen terhadap inflasi umum.
Dari segi komponen, komponen inti disebut mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dan memberikan andil inflasi 0,15 persen.
Artikel Terkait
Jelang Nataru, Pj Gubernur Jateng Imbau Pemerintah Daerah Wilayah Jateng Antisipasi Inflasi
Nana Sudjana Imbau Pemda Wilayah Jateng Antisipasi Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru
Gibran Tanya Soal Inflasi Hijau, Mahfud MD Enggan Menjawab: Recehan, Tidak Layak Dijawab