Arahpublik.com - Dusun Semaya, Desa Suana, Nusa Penida, Bali, menorehkan kisah manis dengan rumput laut sejak 2012.
Ya, warga Dusun Semaya, senantiasa menjaga kualitas rumput-rumput laut tersebut, sehingga harganya tetap stabil di pasaran.
Upaya tersebut, diwujudkan dengan pembentukan kelompok petani rumput laut di Dusun Semaya. Tujuannya, agar warga setempat tetap dapat menjaga kapasitas dan kualitas produk rumput laut.
Hal ini seperti diungkapkan Ketua Klaster, I Nyoman Sudastra, dalam rilisnya, Selasa (7/10/2024). Dikatakannya, kelompok tersebut didirikan dengan tujuan untuk menyatukan pandangan para petani rumput laut
Selain itu, untuk menjaga kualitas produk dengan mempersiapkan lahan hingga mencari bibit yang berkualitas.
“Kami memilih bibit yang berkualitas untuk memastikan pertumbuhan yang optimal, dan menyiapkan lahan dengan teliti,” ucap I Nyoman Sudastra.
“Panen biasanya dilakukan setiap bulan, namun bisa lebih sering tergantung pada luas lahan yang kami kelola,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, mayoritas warga Dusun Semaya saat ini adalah petani rumput laut. Pendapatan dari budidaya ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Tak hanya laki-laki saja yang terlibat dalam budidaya, tetapi perempuan pun berperan aktif.
Baca Juga: Menpora Dito Puji Venue Peparnas XVII Solo 2024: Bagus, Sekelas Paralimpiade
Contohnya, Ni Wayan Sari Warningsih, anggota klaster yang berinovasi mengolah rumput laut menjadi produk bernilai tambah seperti kerupuk rumput laut.
Sementara itu, untuk meningkatkan kapasitas produksi sebagian besar petani rumput laut pun telah mendapatkan dukungan permodalan dari BRI melalui KUR BRI.
Tidak hanya itu, para petani juga diberikan edukasi dan kemudahan dalam transaksi keuangan melalui BRImo.
Artikel Terkait
Dilema Gen Z Berkompetisi di Dunia Kerja: Realita Pengangguran di Jakarta hingga Tantangan Lawan Rasa Mager
Anas Mustofa, Penyulut Api Kaldron Peparnas XVII Solo 2024: Belum Bisa Tanding, Optimis Raih Emas di Masa Depan
Pemprov Jateng-Jabar Siapkan Skema Kerja Sama Optimalisasi Bandara Internasional Kertajati
Berawal dari Nelayan, Erlansyah Sabet Medali Emas Pertama Para Renang di Peparnas XVII Solo 2024 Sebelum Pensiun
Suka Duka Saparuddin Jadi Satu-satunya Atlet Sulbar di Peparnas XVII Solo 2024: Luka Saat Latihan Dianggap Biasa
UMKM Lokal Kais ‘Emas’ di Arena Peparnas XVII Solo 2024, Pedagang Luar Daerah Ketiban Rezeki
Venue Para Bulu Tangkis Peparnas XVII Solo 2024 Bikin Atlet Terpukau: Edutorium UMS Megah, Disebut Mirip Allianz Arena
Pieters Hans Ficktor, Atlet Boccia Belia di Peparnas XVII Solo 2024: Awalnya Terapi hingga Bikin Sang Ibu Menangis Haru
Menpora Dito Puji Venue Peparnas XVII Solo 2024: Bagus, Sekelas Paralimpiade
Mengenal Ammar Hudzaifah, Peraih Medali Emas Pertama Peparnas XVII Solo 2024 Asal Jateng: Awalnya Jadi Atlet Sepak Bola