Presiden Jokowi Yakin Indonesia Menuju Superpower Ekonomi Baru, Singgung HIlirisasi

- Selasa, 8 Oktober 2024 | 23:49 WIB
Presiden Jokowi, pada peresmian pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa (8/10/2024).  (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Presiden Jokowi, pada peresmian pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa (8/10/2024). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Arahpublik.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu superpower ekonomi baru, bersama dengan China dan India.

Hal tersebut Jokowi ungkapkan pada pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa (8/10/2024).

“Sekarang kita telah masuk ke abad Asia, pergeseran dari Barat menuju ke Asia. Growth  pertumbuhan ekonomi juga bergeser semuanya ke Asia,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Peparnas XVII Solo 2024 Mulai Panas! Jateng dan Jabar Saling Kejar Rebut Posisi Juara Umum

Kedepannya, kata Jokowi, akan ada tiga kekuatan ekonomi baru di Asia, yakni China, India dan Indonesia.

“Diprediksi, diperkirakan, di Asia nanti akan ada tiga kekuatan ekonomi baru, superpower ekonomi tiga negara yang diperkirakan India, Cina, dan Indonesia,” jelasnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa untuk mencapai hal tersebut, Indonesia harus memenuhi berbagai syarat dan menghadapi banyak tantangan yang harus dilalui.

Baca Juga: Andres Iniesta Resmi ‘Gantung Sepatu’ Usai 22 Tahun Berkarir, Ini 5 Alasan Sang Eks Bintang FC Barcelona Layak Jadi Ikon Sepak Bola

Oleh sebab itu, ucap Jokowi, menjaga optimisme menjadi penting dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti dampak perubahan iklim, perlambatan ekonomi.

Lalu, peningkatan ketegangan geopolitik yang mempengaruhi perekonomian dunia, termasuk perekonomian Indonesia.

Meski demikian, sambungnya, Indonesia masih menunjukkan performa ekonomi yang positif.

Baca Juga: Babak Baru Drama Perseteruan Nikita Mirzani vs Vadel Badjideh: Ibunda Lolly Ogah Damai hingga Saling Tuntut di Ranah Hukum

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia masih di sekira angka 27 sampai 2,8 persen, sementara Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen

“Saya sampaikan optimisme itu penting. Jangan kita terjebak pada rasa pesimisme karena ketidakpastian global, karena geopolitik, dan lain-lainnya,” tegasnya.

Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki  modal  besar untuk bisa masuk menjadi negara maju.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Setkab

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X