Bahlil Kritik Industri Nikel di Morowali, Begini Rekomendasi sang Menteri ESDM Soal Kebijakan Hilirisasi di Sidang Terbuka UI

- Kamis, 17 Oktober 2024 | 20:28 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sidang terbuka promosi doktor di Universitas Indonesia (UI), pada Rabu (16/10/2024). Begini soal hilirisasi nikel dalam disertasinya.  (Foto: Instagram.com//@bahlillahadalia)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sidang terbuka promosi doktor di Universitas Indonesia (UI), pada Rabu (16/10/2024). Begini soal hilirisasi nikel dalam disertasinya. (Foto: Instagram.com//@bahlillahadalia)

"Saya pikir ke depan kita akan lakukan perubahan, yang kami sarankan adalah 30 sampai 45 persen kami ingin penerimaan negara harus dibagikan ke daerah," terang Bahlil dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Human Capital BRI Raih Indonesia Distinguished Human Capital Leader Awards 2024: Dinilai Sukses Terapkan Program Transformasi

Selain itu, pembagian dana bagi hasil (DBH) harus adil antara pendapatan dan pemberiannya.

"Harus dibagi DBH oil and gas dan hilirisasi. Migas nggak banyak melibatkan masyarakat dan lingkungan tapi hilirisasi nikel sepanjang jalan dan masyarakat kena dampaknya. Antara pendapatan dan pemberian harus fair," tegasnya.

"Memulai dari kekurangan jauh lebih baik daripada tidak memulai sama sekali dan kita akan melakukan perbaikan," ujarnya.

Baca Juga: Agen BRILink Bukti Nyata Peran BRI Ciptakan Pemerataan Ekonomi yang Inklusif di Indonesia

Selain itu, Menteri Bahlil mengaku siap berkomitmen untuk melanjutkan pemajuan hilirisasi di Indonesia jika dipercaya lagi masuk dalam jajaran kabinet.

"Insya Allah, kalau kami masih dipercayakan oleh bapak presiden terpilih," tegasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Sidang Terbuka UI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X