Pelatihan Ekspor UMKM Binaan Melalui BRI Peduli Dorong Pengusaha Go Global

- Jumat, 8 November 2024 | 08:16 WIB
Suasana Pelatihan Ekspor bagi Pelaku UMKM binaan BRI di PPEJP Jakarta, pada 29-31 Oktober 2024 lalu. (Foto: Dok. BRI)
Suasana Pelatihan Ekspor bagi Pelaku UMKM binaan BRI di PPEJP Jakarta, pada 29-31 Oktober 2024 lalu. (Foto: Dok. BRI)

Baca Juga: BRI dan HIPMI Jalin Kerja Sama Strategis Dorong Pengusaha Muda Naik Kelas

Misalnya saja bagi Ade Ariyanti, nasabah dan sekaligus pemilik UMKM Sambal Mak Kocai.

Sejak dirinya terkena imbas PHK pada waktu pandemi Covid-19, Ade memberanikan diri untuk membuka usaha kecil-kecilan agar bisa menyambung kehidupannya dan keluarga.

Berawal dari tekad tersebut, munculah sebuah ide untuk membuka usaha sambal yang dibuat secara tradisional.

Foto bersama peserta Pelatihan Ekspor bagi Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) binaan BRI. (Foto: Dok. BRI)

“Pada saat era pandemi Covid-19, ada banyak orang yang membutuhkan makanan dengan sumber vitamin C untuk menjaga imunitas,” kata Ade.

Cabai, menurut Ade, memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, sehingga ia memulai inisiasi untuk membuat sambal sebagai produk bisnis yang dikembangkannya.

Baca Juga: Gak Nyangka, Eks Pemain Timnas U-23 Ditangkap Gegara Narkoba: Syakir Sulaiman Dulu Punya Nilai Pasar Tertinggi Hampir Rp500 Juta!

“Alhamdulillah pada waktu itu Sambal Mak Kocai sangat diterima oleh masyarakat sekitar,” ucap Ade.

“Mereka sangat terbantu dengan adanya Sambal Mak Kocai sebagai kebutuhan makanan pokok dalam kondisi lockdown dan produk ini pun bisa terus bertahan sampai saat ini,” cerita Ade.

Sebagai salah satu UMKM peserta program Pelatihan Ekspor, Ade merasa bersyukur bisa mendapatkan ilmu sekaligus pendampingan langsung dari BRI agar usahanya bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Intip Catatan Vulkanik Dua Puncak Berapi Kembar yang Legendaris di Flores NTT

Ia pun berharap bahwa lewat program ini, usaha Sambal Mak Kocai yang dibangun dari nol tersebut dapat terus berkembang dan mendapatkan omset yang semakin besar.

Selain Ade, Teuku Akmal juga menjadi pelaku UMKM lainnya yang mendapatkan manfaat dari program pelatihan ini.

Pria berusia 38 tahun tersebut diketahui memulai brand fesyen miliknya sejak tahun 2019 silam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis BRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X