ekobis

GIIAS 2023, Menko Airlangga Sebut Industri Otomotif Tulang Punggung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 15:15 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara pembukaan GIIAS 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). (FOTO: ekon.go.id)

Arahpublik.com – Hadir di GIIAS 2023, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut industri otomotif jadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

Perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023, resmi dibuka Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kamis (10/8/2023).

Diketahui, GIIAS 2023 berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, Banten, selama 11 hari, dimulai Kamis (10/8/2023) hingga Minggu (20/8/2023).

Baca Juga: Airlangga: Perekonomian Indonesia 5,17 Persen di Kuartal II 2023, Peringkat Daya Saing Tertinggi di Dunia

Dalam sambutannya, Menko Airlangga, mengapresiasi pameran GIIAS 2023 dengan tema “Future Now” dengan representasi teknologi masa depan ditarik ke masa kini.

“Saya mendengar bahwa banyak merek yang ingin masuk dan kita bisa lihat di pameran GIIAS 2023 ini,” ucapnya.

Menko Airlangga berharap, peningkatan sektor industri termasuk di otomotif nasional, bisa memperkuat kondisi pasar Indonesia di mata dunia.

Baca Juga: Konser ‘Birukan Langit Indonesia Stage’ Bersama Denny Caknan Tarik Minat UMKM Semarang, Hadirkan Produk Lokal

Apalagi kata dia, di pasar otomotif Indonesia banyak yang masuk, termasuk kendaraan listrik.

“Jika dilihat pameran yang sama tahun lalu, transaksinya Rp14,3 triliun yang terdiri dari 26 ribu lebih,” kata Menko Airlangga.

“Artinya tahun ini, “Future Now” harusnya lebih baik dari tahun kemarin,” sambungnya.

Baca Juga: Denny Caknan Goyang Kota Semarang di Konser Roadshow ‘Birukan Langit Indonesia’

Menko Airlangga menilai, GIIAS 2023 bisa menjadi momentum keberlanjutan bangkitnya perekonomian nasional melalui sektor otomotif.

Ia pun menyinggung soal perekonomian global yang tengah melambat.

“Kita bisa lihat China pasar ekspornya turun 14 persen demikian juga impornya dan Purchasing Manager’s Index turun hingga level di bawah 50,” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini