Sementara di bidang ketahanan pangan di 2024, Presiden Jokowi, menyebut anggarannya sebesar Rp108,8 triliun.
Baca Juga: Baliho Capres Kreatif Banjir Pujian Warga, Tampilan Sangat 'Relate' Dengan Kaum muda
Selanjutnya, strategi jangka menengah ketiga, yakni meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah. Pemerintah mendorong hilirisasi sumber daya alam.
Menurutnya, dukungan fiskal telah diberikan berupa insentif perpajakan dan berbagai insentif fiskal lainnya.
Dukungan tersebut, seperti pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Baca Juga: Sambut Pesta Demokrasi dengan Kreativitas Tinggi
“Hal ini untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi untuk penciptaan nilai tambah yang tinggi, perluasan kesempatan kerja,” jelasnya.
“Dan penggunaan energi yang ramah lingkungan sehingga dapat menurunkan emisi, serta efisiensi subsidi energi,” lanjut Presiden Jokowi.
Strategi jangka menengah keempat, yakni fokus pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi.
Baca Juga: Ini Postur APBN 2024 di Era Terakhir Presiden Jokowi
Presiden Jokowi menyampaikan, reformasi birokrasi harus terus diperkuat agar dapat mewujudkan birokrasi pusat dan daerah yang efisien, kompeten, profesional, dan berintegritas.
Ia mengusulkan, dalam APBN 2024, adanya perbaikan penghasilan berupa kenaikan gaji untuk ASN pusat dan daerah, TNI, Polri serta pensiunan.
“Kenaikan gaji untuk ASN pusat dan daerah, TNI, Polri sebesar 8 persen dan kenaikan untuk pensiunan sebesar 12 persen,” jelasnya.
Dengan usulan kenaikan gaji, Presiden Jokowi berharap, dapat meningkatkan kinerja serta mengakselerasi transformasi ekonomi dan pembangunan nasional.