Baca Juga: Tinjau Raimuna Nasional XII, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Berseragam Pramuka Lengkap
“Untuk menghadirkan SDM yang sehat dan produktif, anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6 persen dari APBN,” ucapnya.
Presiden Jokowi mengatakan, anggaran tersebut juga diarahkan untuk melakukan transformasi pada sistem kesehatan.
“Mendorong berkembangnya industri farmasi yang kuat dan kompetitif, meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan rujukan,” jelasnya.
“Menjamin tersedianya fasilitas layanan kesehatan yang andal dari hulu ke hilir, mengefektifkan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)” sambungnya.
Tak hanya itu, untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting hingga mencapai 14 persen di tahun 2024.
Lalu, untuk perlindungan sosial (Perlinsos), pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp493,5 triliun.
Baca Juga: Polusi Udara Memburuk, Jokowi: Kantor di Jabodetabek WFH Jika Perlu
Tentunya, anggaran tersebut, untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta pembangunan SDM jangka Panjang.
“Untuk memutus rantai kemiskinan, anggaran perlindungan sosial pada RAPBN 2024 dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun,” kata Presiden Jokowi.
Sejalan dengan hal tersebut, menurutnya, reformasi program perlindungan sosial diarahkan pada penyempurnaan perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif.
Baca Juga: Tersangka Teroris Karyawan PT KAI Punya Akun Marketplace, Diduga untuk Jual Beli Senjata Api Senjata
Kemudian, subsidi tepat sasaran dan berbasis target penerima manfaat.
Selain itu, perbaikan basis data penerima, antara lain melalui penguatan data registrasi sosial ekonomi, serta percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024.