Arahpublik.com - Organisasi Lembaga Pemeriksa se-Asia (ASOSAI) Governing Board melakukan pertemuan ke-59 di Busan, Korea Selatan pada Rabu–Jumat (20–22/9/2023) lalu.
Pada kesempatan itu, Indonesia diajukan sebagai tuan rumah konferensi organisasi internasional lembaga pemeriksa/INTOSAI Congres (INCOSAI) di tahun 2028.
Karena itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) secara otomatis ditetapkan sebagai Ketua Organisasi Internasional Lembaga Pemeriksa/International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) periode 2028 sampai 2031.
Penetapan tersebut dilakukan pada INCOSAI XXV pada tahun 2025 di Kairo, Mesir.
Hingga sekarang, INTOSAI mempunyai 195 anggota penuh (full member), 5 anggota rekanan (associate member), dan 2 anggota terafiliasi (affiliate member).
BPK menjadi anggota penuh INTOSAI sejak tahun 1968. Keketuaan INTOSAI pada 2022 hingga 2025 dipegang oleh regional Amerika (SAI Brazil). Sedangkan keketuaan tahun 2025 hingga 2028 dipegang oleh regional Afrika (SAI Mesir).
Pengajuan tuan rumah INCOSAI 2028 dan keketuaan BPK ditentukan oleh 12 anggota ASOSAI Governing Board, yakni lembaga pemeriksa (SAI) Malaysia, Arab Saudi, Jepang, Thailand, Turki, Pakistan, India, Tiongkok, Vietnam, Filipina, Korea, dan Rusia.
Dari 12 anggota tersebut, BPK RI mendapatkan 9 suara.
Baca Juga: Teddy Tuduh Ganjar Tak Peduli Disabilitas, Pegiat Medsos Patahkan Dengan Fakta Ini
Pada pertemuan ASOSAI Governing Board yang ke-59, Ketua BPK, Isma Yatun diundang sebagai observer sekaligus delegasi BPK.
Ia menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan research project on remote audit dan kegiatan organisasi lembaga pemeriksa negara anggota ASEAN (ASEANSAI).
Sebagai tuan rumah INCOSAI 2028, BPK RI akan berperan sebagai anggota INTOSAI Governing Board sejak penetapan di tahun 2025 sampai 2034.
Sedangkan di tahun 2025, BPK akan ditetapkan sebagai Wakil Ketua I INTOSAI 2025–2028.
Baca Juga: Soal Isu Menteri Pertanian Menghiang, Ahmad Sahroni: Prostatnya Kambuh, Tanggal 5 Bakal di Jakarta