ekobis

Presiden Jokowi Sampaikan 3 Poin Penanganan Iklim Global di KTT G77, Simak Isinya

Minggu, 3 Desember 2023 | 21:38 WIB
Presiden Jokowi dalam acara KTT G77 dan RRT di Dubai. (Foto: Instagram @jokowi)

Arahpublik.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G77 dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Sabtu (2/12/2023).
Pada acara itu, Jokowi menyampaikan 3 poin penanganan iklim global dan penguatan kerja sama.

Adapun KTT tersebut merupakan rangkaian dari World Climate Action Summit (WCAS) COP28.

Sebelumnya, pada COP27 tahun 2022 lalu, dunia sudah sepakat untuk mengadakan aksi inklusif berkeadilan yang responsif.

Baca Juga: Seorang Caleg di Madiun Nekat Lakukan Pencurian di 5 Kabupaten, Aksi Pencurian Sempat Terekam CCTV

Jokowi mengatakan, negara berkembang terdesak dalam memilih antara aksi iklim dengan pengentasan kemiskinan atau percepatan transisi energi tapi percepatan pembangunan akan hilang.

“COP28 harus menjadi ajang untuk memperkuat implementasi, bukan ajang untuk pertunjukan ambisi. Prinsip Paris agreement harus jadi pedoman bahwa tanggung jawab harus dibagi sesuai dengan kemampuan nasional,” ucap Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi pun menegaskan dukungan Indonesia untuk G77 dan RRT, sekaligus mengajak untuk melakukan aksi bersama dengan tiga poin sebagai berikut.

“Pertama, penguatan kerja sama Selatan-Selatan. Mari kita hidupkan kembali semangat Bandung, solidaritas, kesetaraan, dan kolaborasi amat diperlukan dalam penanganan perubahan iklim global. Melalui kerangka kerja sama Selatan-Selatan, Indonesia telah memberikan pelatihan penanganan iklim untuk kawasan Afrika, Asia Selatan, Amerika Latin, Karibia, dan Pasifik,” ujarnya.

Baca Juga: Soal Dugaan Kebocoran Data, BSSN Serahkan Hasil Investigasi ke Polri dan KPU

Kemudian yang kedua, negara berkembang menjadi bagian dari solusi. Hal ini sehubungan dengan Indonesia yang telah mewujudkan taksonomi ASEAN, artinya adalah sebuah rancangan demi transisi keuangan berkelanjutan yang adil oleh negara-negara ASEAN.

“Negara berkembang sebagai bagian dari solusi. Indonesia telah menginisiasi perwujudan ekosistem pendanaan transisi, keketuaan Indonesia di ASEAN telah mewujudkan taksonomi ASEAN. Presidensi G20 Indonesia membentuk skema pembiayaan campuran dan platform negara dan bursa karbon Indonesia juga sudah beroperasi sejak September yang lalu,” lanjutnya.

Lalu yang ketiga, Jokowi menekankan pentingnya kohesivitas dan inklusivitas. G77 mesti memperjuangkan agenda global yang belum sepenuhnya dilakukan.

Baca Juga: 2 Perampok Sadis Bersenjata Api Diringkus Polisi, Pelaku Tembak Korban dan Sikat Rp742 Juta

“G77 harus terus berjuang dan memperjuangkan agenda global yang kohesif dan inklusif. Global stocktake harus direfleksikan, belum terpenuhnya komitmen negara maju dan kebutuhan pendanaan negara berkembang,” tutur Jokowi.

Halaman:

Tags

Terkini