Penurunan NTP juga terjadi pada tanaman hortikultura. Nilainya sebesar 110,11 atau mengalami penurunan dibandingkan pada Agustus 2024 sebesar 118,06.
Demikian pula nilai tukar usaha pertanian (NTUP) di Jateng, pada September 2024 juga mengalami penurunan, nilainya dari 116,22 pada Agustus 2024 menjadi 115,91 atau turun 0,27 persen.
"Alhamdulilah tidak ada yang di bawah 100, sehingga para petani masih untung dari usahanya, meskipun NTUP mengalami penurunan 0,27 persen," jelas Endang.
Baca Juga: Kabar Duka! Artis Marissa Haque, Istri Ikang Fawzi Meninggal Dunia
Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, juga turut hadir. Dia mengatakan, NTP selalu berhubungan dengan pangan.
Sehingga, menurutnya, semua pemerintah daerah bersama stakeholder terkait harus dapat menjaga keseimbangan antara NTP dengan inflasi yang disebabkan dari sektor pangan.
"Karena kalau inflasi tinggi, maka nilai tukar petani juga naik,” ucap Sumarno.
“Maka dua-duanya ini harus kita jaga, sehingga kita harus terus memantau kondisi dampak dari inflasi dan nilai tukar petani," pungkasnya.***