ekobis

BPS: Inflasi Jateng 0,05 Persen pada September 2024, Sekda Minta Pemangku Kebijakan Pantau Harga Komoditas

Rabu, 2 Oktober 2024 | 15:39 WIB
Sekda Jateng, Sumarno, dan Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, di aula Kantor BPS setempat, Selasa (1/10/2024). (Foto: Humas Pemprov)

Sebaliknya, untuk penyumbang deflasi adalah sejumlah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Baca Juga: Daftar Pimpinan 8 Fraksi DPR RI Periode 2024-2029: PDIP dan PAN Belum Menentukan, Gerindra Diketuai Budisatrio

Kelompok ini perlu mendapat perhatian lebih serius karena dapat menjadi penyebab deflasi maupun inflasi karena harganya fluktuatif.

Menurutnya, penyumbang deflasi secara m-t-m pada September 2024, disebabkan penurunan harga cabai rawit dan cabai merah. Sebab, telah terjadi panen raya sehingga stok melimpah.

Selain itu, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bensin juga turut andil penyumbang deflasi.

Baca Juga: Marissa Haque Meninggal Dunia: Profil hingga Meniti Karir Sebagai Artis dan Aktif di Dunia Politik Indonesia

Sementara itum Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno menilai, inflasi daerah ini secara tahunan maupun bulanan pada September 2024, masih dalam jangkauan yang disepakati bersama.

"Termasuk inflasi dari bahan bakar rumah tangga, kita sudah menyesuaikan harga gas elpiji,” ucap Sumarno.

“Mudah-mudahan dengan kebijakan ketetapan harga bahan bakar rumah tangga kedepan dampak-dampak dari inflasi menjadi lebih terkendali," lanjutnya.

Baca Juga: Kisah Memilukan, Gadis Kecil Terbawa Arus Banjir Bandang saat Ditinggal Neneknya Pergi ke Pasar

Sumarno meminta, kepada para pemangku kepentingan untuk terus melakukan pemantauan harga komoditas pemyumbang inflasi maupun deflasi.

Terutama, kata dia, harga komoditas pangan dan kecukupan ketersediaan pangan di Jateng.

"Kita dengan Kementerian Pertanian juga sedang gencar- gencarkan memperluas areal taman, karena harus ada upaya untuk meningkatkan produktivitas pangan " pungkasnya.***

Halaman:

Tags

Terkini