Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di angka 5,08 persen pada kuartal kedua 2024, inflasi masih bisa dikendalikan di sekitar angka 2-3 persen.
Kemudian, Indeks Keyakinan Konsumen berada di angka 124,4 serta spending index dengan tren yang meningkat dari 145,8 di kuartal ketiga 2023 menjadi di 234,8 di kuartal ketiga 2024.
“Artinya secara Year on Year naik sangat tinggi sekali. Dan saat ini GDP per kapita kita sudah mencapai 5.060 (dolar AS),” ucap Jokowi.
Baca Juga: Selamat! Pemprov Jateng Raih Dua Penghargaan dari Kemenpan RB untuk Inovasi Pelayanan Publik
“Dan kita harapkan lima tahun ke depan bisa berada di atas 7.000 (dolar AS), sepuluh tahun ke depan bisa di atas 9.000 [dolar AS], dan seterusnya. Inilah yang harus kita jaga,” lanjutnya.
Kepala Negara juga menyoroti pentingnya hilirisasi dan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
“Hilirisasi itu menjadi sangat penting, nilai tambah itu sangat penting,” tutur Jokowi.
Baca Juga: Diskominfo dan Bawaslu Jateng Sepakat Awasi Konten Negatif di Pilkada Serentak 2024: Tangkal Hoaks!
“Tetapi yang kedua juga digitalisasi juga menjadi hal yang sangat penting. Satu hilirisasi, yang kedua digitalisasi,” tambahnya.
Menurut Jokowi, infrastruktur digital harus diperkuat dengan fokus pada pengembangan data center, sistem pembayaran digital, serta digital analytics.
Selain digitalisasi, hilirisasi industri juga penting untuk meningkatkan nilai tambah. Ia menyebutkan, kebijakan hilirisasi yang diterapkan pada sumber daya alam seperti nikel dan tembaga sudah menunjukkan lompatannya.
Baca Juga: Tangis Syukur Tumpah Saat Prabowo Ungkap Komitmen Perbaiki Nasib Para Hakim: Minta Bersabar
Produk-produk seperti sendok, panci, pipa, stainless steel, hingga nickel ore, prekursor, katode, dan sel baterai, kini telah diproduksi di dalam negeri.
Hal itu, kata Jokowi, mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan mengekspor bahan mentah.