Etik mengatakan, aneka kuliner maupun oleh-oleh khas Solo tersebut, dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
"Teh sama wedang uwuh kan ringkas bawanya, harga merek baru Rp20.000, jadul Rp30.000, premium Rp30.000,” ucap Etik.
Salah satu yang menjadi incaran adalah teh oplosan atau racikan khas Solo yang dikenal wangi, sepet, legi (manis), dan kenthel (kental) alias wasgitel.
Baca Juga: Pengelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05 Persen, Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu
“Banyak dicari karena teh di Solo itu lebih enak dari daerah lain. Tadi banyak yang belanja teh daripada yang cemilan," jelas Etik.
Kuliner Dawet dan Gempol Pleret Diserbu
Selain makanan dan minuman, kuliner dawet dan gempol pleret juga banyak diserbu para atlet dan ofisial Peparnas XVII Solo 2024.
Baca Juga: Joe Biden Kirim 6 Pejabat Tinggi untuk Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Salah satunya es dawet dan gempol pleret Hj Sipon Pasar Gede Solo milik Maryadi.
"Alhamdulillah mau mampir ke sini ngerasain dawetnya orang Sol,” ucap MAryadi.
“Dawet ini kan banyak masuk ke media sosial jadi banyak yang tahu. Mulai Jumat sampai Sabtu ini ramai," lanjutnya.
Maryadi mengaku rombongan atlet dan ofisial ini banyak memesan es dawet gempol pleret baik varian original, duren maupun tape.
Harganya pun cukup terjangkau. Harga ori (original) hanya Rp10.000, durian Rp15.000, dan tape Rp12.500.