Baca Juga: Kisah Pengusaha Jambu Citra di Kudus, Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pemberdayaan BRI
“Jadi ini sangat membantu produksi pangan di Jawa Tengah," lanjutnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, juga berkomitmen merealisasikan capaian luas tambah tanam (LTT) padi.
Pada September 2024 lalu, LTT di Jateng mencapai seluas 65.140 hektar. Pada Oktober ini, capaiannya didorong hingga 105.000 hingga 110.000 hektar.
Baca Juga: BRImo FSTVL 2024 Hadir Bidik Generasi Muda: Padukan Kecanggihan Teknologi dan Hiburan
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Supriyanto, mengatakan kebutuhan beras di Jateng sekira 340.000 sampai 345.000 ton per bulan.
Artinya, kata dia, dalam sebulan harus panen minimal di lahan 100.000 hektare, dengan rata-rata produksi 5,5 sampai 5,6 ton per hektare.
“Artinya didapat antara 550.000 sampai 560.000 ton gabah kering giling. Kalau dikonversi ke beras 62,74%, ketemu angka 345.000 ton. Itu aman satu bulan,” pungkasnya.***