ekobis

Kualitas Aset Semakin Baik, Begini Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah

Selasa, 12 November 2024 | 20:01 WIB
BRI menurunkan rasio kredit bermasalah. (Foto: Dok. BRI)

Arahpublik.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil mencatat penyaluran kredit sebesar Rp1.353,36 triliun hingga akhir Triwulan III 2024.

Pencapaian BRI dari sisi penyaluran kredit tumbuh 8,21 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Sejalan dengan hal itu, BRI juga mampu mengelola kualitas asetnya dengan baik, ditunjukkan dari rasio Non Performing Loan (NPL) BRI yang terus membaik.

Baca Juga: Pameran Otomotif GJAW 2024 Hadirkan 80 Merek Kendaraan Dunia hingga Ragam Keseruan Bagi Pengunjung

Rasio NPL pada triwulan III-2024 sebesar 2,90 persen atau membaik dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang tercatat 3,07 persen.

Disamping NPL, perseroan juga berhasil mencatat rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik, dari semula 13,80 persen pada akhir Triwulan III 2023 menjadi 11,66 persen pada akhir Triwulan III 2024.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan bahwa penurunan NPL tersebut didukung oleh beberapa strategi yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengelola kredit, dimulai dari front-end, mid-end, hingga back-end.

Baca Juga: Dua Pemain Andalan Jepang Soroti Pendukung Timnas Indonesia, Mulai Pengikut Medsos yang Bejibun hingga Penonton di GBK

“Baik di front-end pada saat kita underwrite kredit-kredit yang baru kemudian mensupervisi kredit-kredit yang ada di dalam buku kita,” jelas agus.

“Lebih khusus lagi sejak awal triwulan II-2024 memang kami memperketat di front-end-nya,” sambungnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.

Agus menjelaskan, pengetatan seleksi kredit bagi debitur-debitur baru melalui kriteria yang telah ditentukan.

Baca Juga: Kisah Korban Selamat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ungkap Kondisi Jalan hingga Dentuman Keras Truk Tronton

Dengan seleksi tersebut, debitur yang mengajukan kredit akan tersaring dan NPL BRI mengalami penurunan.

“Kita tahu di kuartal 1 tahun ini kita sempat ada kenaikan di NPL ratio tapi dengan berbagai strategi yang kita lakukan,” kata Agus.

“Tidak hanya NPL sebenarnya yang turun, termasuk juga di LAR-nya juga kita mengalami penurunan,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini