ekobis

Tiba di Jakarta, Prabowo Bawa Oleh-oleh Investasi Senilai US$18,5 Miliar dari Lawatan Enam Negara

Minggu, 24 November 2024 | 11:14 WIB
Presiden Prabowo Subianto disambut Wapres Gubran Rakabuming Raka saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (24/11/2024) pagi. (Foto: Tim Prabowo)

Usai dari dua negara penyelenggara KTT tersebut, Prabowo bertolak ke Inggris, untuk bertemu Raja Charles III di Istana Buckingham.

Baca Juga: Mengenal Varian Terbaru Mitsubishi Xforce Ultimate DS yang Meluncur di MUF GJAW 2024

Selain itu, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Wakil PM Inggris Angela Rayner.

Seusai dari Inggris, Presiden Prabowo beserta rombongan bertolak ke Negara Uni Emirat Arab (UEA).

Di UEA, Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan.

Baca Juga: Direktur Utama BRI Dinobatkan ‘The Best CEO’ untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities, Berkat Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan

UEA menjadi negara terakhir yang dikunjungi Prabowo dalam kunjungan luar negeri pertamanya sebagai Presiden ke-8 RI.

Dari semua kunjungan kenegaraan tersebut, Presiden Prabowo berhasil membawa banyak potensi investasi untuk dalam negeri.

Selain itu, terjalin kerja sama di berbagai sektor, mulai dari bidang ketahanan pangan, gizi, kesehatan, teknologi, hingga energi.

Baca Juga: Intip Generasi Terbaru Hyundai Tucson Hybrid dan Bensin yang Resmi Mengaspal di Indonesia

Tentunya, potensi investasi dan kerja sama tersebut, akan berdampak positif untuk masyarakat Indonesia.

Pada lawatan luara negeri selama dua pekan, Presiden Prabowo membawa ‘oleh-oleh’ komitmen investasi senilai US$18,57 miliar atau sekira Rp294,80 triliun (asumsi kurs Rp15.880 per US$).

Baca Juga: Terharu! Ini Momen Pegawai BRI Full Senyum Saat Interaksi dengan Nasabah Penyandang Disabilitas

"Agak-agak melebihi (target ya). Jadi saya pulang bawa komitmen total US$18,5 miliar,” ucap Prabowo di Inggris pada Kamis (21/11/2024) lalu.

“Jadi saya kira ini cukup bagus, menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia, ya,” pungkasnya.***

Halaman:

Tags

Terkini