"Pada intinya setelah diinstal, hp klien ini dibawa kabur selama hampir 5 hari, dan selama dibawa kabur itu, itulah modus terlapor ini hack ya, hack atau mengambil akses dari handphone tersebut," ucapnya.
Kemudian, terlapor menipu orang dengan modus meminjam uang, mengambil data-data pribadi yang berada di dalam handphone itu, bahkan melakukan transaksi prostitusi online.
"Salah satu contohnya adalah dia open BO. Dan nahasnya adalah korban ini dari hasil dia check in sama terlapor tadi, menagih uangnya sama klien kita, padahal klien kita di sini tidak tahu apa-apa dan tidak tahu sama sekali," terangnya.
"Makanya klien kita setelah tahu tersebut, hal itu dia langsung mencari terlapor dengan menggunakan email, mencari lokasi dan akhirnya dapat, tetapi sempat kabur, sampai saat ini belum ketemu lagi," lanjutnya.
Prabowo menegaskan, terlapor bukan merupakan kekasih dari korban, melainkan hanya teman bisnis yang baru dikenalnya.
Total korban yang diyakininya telah terjadi dalam kasus tersebut sekitar 5-10 orang dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.***
Baca Juga: Timnas Indonesia Miliki Kesempatan Ikuti Piala Dunia 2026, Seperti Ini Skenarionya