- Kasus yang Sulit Dideteksi
Berkaca dari kasus ini, Jati Kusuma mengungkap sering terjadi khususnya pada anak di wilayah perkotaan.
"Kasus seperti kejadian ini bukan hanya 1-2 kali. Banyak saya temukan bahkan di perkotaan," terangnya.
Dokter spesialis anak itu juga menyoroti kasus ini banyak dan sulit terdeteksi dan menghimbau masyarakat untuk menghindari pemberian teh pada anak.
"Karena kasusnya banyak dan sulit terdeteksi, jadi mohon kepada Mbah, Bude, Pakde, Om, Tante, untuk menghindari pemberian teh kepada anak ya," tutup Jati Kusuma.***
Artikel Terkait
Daulat Bicara Promedia TV: Siapa Menteri BUMN Pilihan Prabowo? PR Besar dan Utang Segunung, Ini Kata Legislator PDIP
Kisah Inspiratif Peparnas XVII Solo 2024: Bangkit Setelah Kaki Diamputasi, Sukarno Borong Dua Emas Cabor Para-Bulu Tangkis
Ada Bengkel Kursi Roda Gratis di Peparnas XVII Solo 2024: Sangat Membantu Performas Atlet, Cek Lokasinya!
Gibran Sebut Pelaksanaan Peparnas XVII Solo 2024 Lebih Baik Ketimbang PON XXI Aceh-Sumut, Ini Janji Wapres Terpilih
Prabowo Sambut Kedatangan Majelis Syuro PKS di Kertanegara: Kawan Lama Ketemu Lagi, Berbeda Tetap Bersahabat
Peparnas XVII Solo 2024 Lahirkan Atlet Baru Judo Tunanetra, Potensi Tampil di ASEAN Para Games 2025
Peparnas XVII Solo 2024 Ajang Regenerasi, NPC Indonesia Lirik 18 Atlet Baru Persiapan ASEAN Para Games 2025 dan Paralimpiade 2028
Atlet Puji Kualitas Konsumsi di Venue Peparnas XVII Solo 2024: Enak, Variatif dan Tepat Waktu
Wasit Ahmed Al Kaf Ramai Dihujat Warganet: Rampok Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain hingga Dukungan Media Irak
Kartu E-Toll Bisa Kedaluwarsa Jika Kelamaan di Jalan? Begini Pro Kontra Warganet hingga Penjelasan Aturannya