Arahpublik.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) punya strategi cegah dampak polusi udara di Jabodetabek dengan 6M 1S.
Melalui strategi tersebut, Kemenkes mengajak masyarakat untuk menerapkan 6M dan 1S mencegah dampak polusi udara yang semakin akut di Jabodetabek.
Cara pencegahan dampak polusi udara disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.
Baca Juga: Berantas Judi Online! Kementerian Kominfo: Laporkan ke 159
“Untuk upaya pencegahan polusi udara kita ada strategi 6M dan 1S,” ucap Maxi, dikutip dari keterangannya, Selasa (29/8/2023).
Dia mengatakan, salah satu akibat dari polusi udara yang tidak sehat adalah risiko terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Dikatakan Maxi, hasil data surveilans dalam enam bulan terakhir terjadi peningkatan kasus ISPA.
Baca Juga: Kesaksian Ibu Imam Maskur Sebelum Kematian Sang Anak, Sempat Diperas dan Diancam
Data tersebut, kata dia, berdasarkan laporan dari Puskesmas maupun di rumah sakit Jabodetabek.
“Untuk wilayah DKI Jakarta mencapai 100 ribu kasus/bulan,” kata Maxi.
Oleh karena itu, Kemenkes melakukan sejumlah upaya mengatasi persoalan polusi udara dari sisi Kesehatan.
Baca Juga: Resmi Jadi Caleg dari PDIP, Denny Cagur: Orang-orang Selebriti Lebih Diuntungkan
Termasuk, kata Maxi, mengajak masyarakat menerapkan 6M 1S
Selain itu, Kemenkes juga melakukan pemantauan secara real time kasus ISPA yang terjadi di Puskesmas Jabodetabek.
Tak hanya itu, kasus Pneumonia yang terjadi di rumah sakit juga terus dipanatu oleh Kemenkes.