“Saya ditakut-takuti ‘kamu itu nanti di perjalanan kalau ada apa-apa, bidan di sini enggak mau tahu ya, terus sampai ke rumah sakit kamu enggak bakalan operasi, kamu bakalan dipaksa pakai tangan’ gitu,” tuturnya.
Saat dibuka ke ruang persalinan, Mukaromah ternyata sudah memasuki pembukaan empat.
Kemudian, sang bayi ditarik dan perut Mukaromah pun didorong hingga kepalanya terputus.
“Saya pembukaan empat, akhirnya keluar. Setelah itu, ditarik dorong perut saya. Akhirnya kepala terputus ditarik. Saya sempat lihat bidan itu pegang gunting sambil ditarik perut saya didorong-dorong,” cerita Mukaromah.
Baca Juga: Sidang Isbat: Kemenag Tetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah Jatuh Pada 12 Maret 2024
Ia menyatakan, Saat itu, bidan yang menanganinya ada 3 orang, satu di antaranya bernama Mega. Namun dua lainnya ia tak ingat namanya.
Usai diketahui kepala bayi terputus dan tertinggal di dalam rahim, si ibu ini pun memaksa untuk dirujuk ke rumah sakit.
Kemudian, pihak puskesmas merujuk sang ibu ke Rumah Sakit Gelamor guna tindakan operasi caesar.
Pihak rumah sakit mengatakan, ternyata bayi dalam perut Mukaromah sudah meninggal selama 2 hari.
Bahkan sang dokter di rumah sakit mengatakan, kepala bayi terputus diduga lantaran digunting.***
Baca Juga: Tegas! Kemenhub Beri Teguran ke Batik Air, Imbas Pilot dan Kopilot Tidur di Waktu Bersamaan