Libatkan Tokoh di Kawasan Pecinan, Pemkot Semarang Bakal Revitalisasi Kawasan Kelenteng Tay Kak Sie Dan Gapura Masuk

- Selasa, 14 Mei 2024 | 21:41 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat melaksanakan kegiatan bersepeda bersama jajaran Kepala OPD di kawasan Kota Lama Semarang dan sempat singgah di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang. (Foto: Istimewa)
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat melaksanakan kegiatan bersepeda bersama jajaran Kepala OPD di kawasan Kota Lama Semarang dan sempat singgah di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang. (Foto: Istimewa)

Arahpublik.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan bakal melakukan revitalisasi kawasan Pecinan, Kota Semarang.

Kali ini, revitalisasi akan difokuskan pada pembangunan di kawasan Kelenteng Tay Kak Sie dan Tetenger atau gerbang masuk gapura di Jalan Pekojan.

Hal itu diungkapkan sosok yang akrab disapa Mbak Ita di sela kegiatan bersepeda bersama jajaran Kepala OPD di kaasan Kota Lama Semarang dan sempat singgah di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang.

"Gowes kali ini untuk melihat langsung kondisi sekitar Pecinan Semarang, utamanya kawasan Tay Kak Sie yang rencananya akan direvitalisasi," ujarnya, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: Apresiasi Upaya Promedia Teknologi Wujudkan Media Daring Sehat, Bank Jateng Sebut Media Daring Jadi Pilihan Masyarakat

Mbak Ita mengatakan, setelah revitalisasi kawasan Kota Lama (Little Netherland) dan Kampung Melayu, tahun ini Pemkot Semarang akan melakukan revitalisasi kawasan Pecinan.

"Karena anggaran terbatas, saya menyampaikan harus ada satu titik atau embrio untuk memulai pembenahan di wilayah Pecinan" tuturnya.

Dipilihlah Tay Kak Sie yang merupakan salah satu ikon Kota Semarang. Apalagi di sini sering ada perayaan-perayaan," lanjutnya.

Terlebih, Tay Kak Sie merupakan salah satu kelenteng terbesar dan bersejarah yang sering digunakan umat Tionghoa di Kota Semarang sebagai ibadah dan perayaan keagamaan.

Baca Juga: Usai Tangkap Ponakan Korban, Polisi Amankan Pelaku Kedua Kasus Pembunuhan Mayat Terbungkus Sarung

Dari hasil kunjungan tersebut, Mbak Ita meminta Disperkim dan DPU bersama konsultan untuk mematangan konsep serta merevisi desain revitalisasi dengan melibatkan tokoh-tokoh di Kawasan Pecinan.

"Revitalisasi gak bisa hanya sekadar pavingisasi saja. Saya minta dinas untuk hati-hati mematangkan desain. Karena anggaran awal hanya Rp 10 miliar, ini jauh sekali dibandingkan anggaran revitalisasi kawasan Kota Lama (Little Netherland-red) yang menyentuh angka Rp 210 miliar," katanya.

Mbak Ita mengaku akan memaksimalkan anggaran untuk menyelesaikan revitalisasi Pecinan.

Bahkan, dia berencana akan mencoba mengajukan bantuan keuangan ke Pemprov Jateng.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X