• Jumat, 22 November 2024

Menilik Konsumsi Atlet di Peparnas XVII Solo 2024: Sesuai Standar Olahraga dengan Pelibatan Ahli Gizi

- Sabtu, 5 Oktober 2024 | 00:57 WIB
Potret atlet dari NPCI Jawa Barat mengambil potongan buah saat sarapan di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Surakarta, Kamis (3/10/2024).  (Foto: PB Peparnas XVII/Kurniawan Arie Wibowo)
Potret atlet dari NPCI Jawa Barat mengambil potongan buah saat sarapan di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Surakarta, Kamis (3/10/2024). (Foto: PB Peparnas XVII/Kurniawan Arie Wibowo)

Penyediaan konsumsi yang layak telah menjadi komitmen pihak hotel yang menjadi mitra PB Peparnas XVII.

Pemenuhan Standar Gizi Olahraga

Sementara itu, ahli gizi, Farah Aulia Rahma S.Gz, RD, menjelaskan pentingnya menyediakan gizi seimbang bagi atlet selama Peparnas XVII.

Baca Juga: Dua Permintaan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Kepada Mahasiswa: Partisipasi dan Awasi Penyelenggaraan Pilkada 2024

Dia menyebutkan, penyediaan makanan harus memastikan kelengkapan zat gizinya. Kelengkapannya meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

“Jadi, ketika menyajikan bahan makanan kepada atlet, semuanya harus lengkap. Misalnya, karbohidrat disediakan melalui nasi,” jelas Farah.

Adapun protein kata dia, didapatkan dari lauk hewani maupun nabati. Kemudian vitamin dan mineral diperoleh dari sayur dan buah.

Baca Juga: Sinergi Pemerintah Jateng dan Pusat: 98 KK Terdampak Air Rob di Pekalongan Dapat Bantuan Rumah Gratis

Pentingnya Pengolahan Makanan

Selain memperhatikan kebutuhan gizi atlet, Alumni Program Studi (Prodi) Kesehatan dan Gizi Universitas Gajah Mada (UGM) juga menekankan pentingnya cara pengolahan makanan.

Hal tersebut, ucap Farah, berkaitan dengan dinamika yang menghadapi atlet dalam menghadapi suatu pertandingan.

Baca Juga: Daftar Pimpinan MPR 2024-2029: Ketua Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra , Ini Nama 8 Wakilnya

Sebelum bertanding, atlet kerap kali menghadapi rasa tegang dan stres. Situasi semacam ini sering berpengaruh terhadap sistem pencernaan.

Oleh karena itu, cara pengolahan makanan selama Peparnas XVII ini patut mempertimbangkan cara pengolahan yang ideal.

"Kita harus memperhatikan cara pengolahan yang tidak merangsang pencernaan. Cara pengolahan yang dimaksud, misalnya memasak makanan dengan santan kental,” jelas Farah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: peparnas17.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X