Cerita Peparnas XVII Solo 2024: De Jhon dan Agnes, Dua Atlet Para Renang Papua yang ‘Bersahabat’ dengan Ombak Laut

- Kamis, 10 Oktober 2024 | 10:43 WIB
Dua atlet para renang Papua, De Jhon Waromi dan Agnes M Yowei, saat konferensi pers Peparnas VXII 2024 di The Royal Heritage Hotel, Solo, Jateng, Rabu (9/10/2024).  (Foto: PB Peparnas/Triyatno Wisnu H)
Dua atlet para renang Papua, De Jhon Waromi dan Agnes M Yowei, saat konferensi pers Peparnas VXII 2024 di The Royal Heritage Hotel, Solo, Jateng, Rabu (9/10/2024). (Foto: PB Peparnas/Triyatno Wisnu H)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Strategi Lawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kondisi Maarten Paes Cedera Jari

Di sisi lain, Jhon menyematkan ajang ASEAN Para Games 2025 menjadi harapan besar dalam daftar impiannya.

Lewat ajang multicabang olahraga di level ASEAN itu, peraih tiga medali emas di Peparnas XVI Papua itu ingin mengharumkan nama bangsa di mata dunia.

"Dengan keberhasilan memecahkan rekor di Peparnas ini, saya berharap ke depannya bisa mendapatkan panggilan pelatnas,” harap De Jhon.

Baca Juga: Prabowo Subianto Peringkat 18 dari 500 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2025

“Saya sangat ingin membela Indonesia di ASEAN Para Games 2025. Saya ingin mempersembahkan medali emas,” tekadnya.

Hinaan Jadi Kebanggaan Bagi Agnes

Sementara, Agnes M Yowei, juga tumbuh menjadi atlet para renang yang tangguh berkat ombak di perkampungan Argapura Laut.

Baca Juga: Prabowo Dinobatkan Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia, Bersanding dengan MBZ, MBS hingga Erdogan

Kebiasaan renang yang akrab bagi warga setempat inilah yang membawa perempuan kelahiran Jayapura itu menekuninya menjadi hobi.

Namun, jalan yang ditempuh Agnes harus menemui banyak hambatan.

Sejak mengalami kecelakaan yang menimpa kakinya, dia sering kali menerima banyak cacian, hinaan, hingga cemoohan dari teman-temannya.

Baca Juga: Prabowo Peringkat 18, Ini Daftar 50 Teratas dari 500 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2025

“Yang membuat saya sedih adalah saat teman menghina dan selalu mengganggu di sekolah. Itu yang bikin tidak terima,” ucapnya, Rabu (9/10/2024).

“Kenapa saya ini bisa cacat? Kenapa Tuhan kasih saya cacat? Dulunya saya normal, kenapa saat sudah besar dan sekolah baru Tuhan kasih cacat,” curhat Agnes.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: peparnas17.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X