“Saya sudah lama menjalani latihan, hanya baru kali ini ikut kejuaraan,” tutur Sri Ramadani.
“Pola makan ada juga yang dijaga, ada yang diberikan ada yang dilarang, jangan makan ini jangan konsumsi ini, untuk kesehatan juga,” tuturnya lagi.
Kisah Sri Ramadani
Diketahui, Sri Ramadani, lahir pada 5 Desember 1985 di Deli Serdang, Sumatera Utara, dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Baim Wong Gugat Cerai Paula Verhoeven: Suami Tuding Selingkuh, Istri Pasrah
Namun, putri dari pasangan Teigof dan Jainah, itu terkena polio saat berusia dua tahun. Kondisi ini membuat kakinya tidak bisa berkembang sempurna.
Untuk berjalan, Sri Ramadani membutuhkan bantuan dari orang lain. Kondisi tersebut, sempat membuat diirnya patah semangat dan tidak percaya diri.
Terlebih lagi, Sri Ramadani kecil harus kehilangan sang ibunda di usianya yang baru empat tahun.
Kisah haru Sri Ramadani, belum berhenti. Dirinya kembali menelan kesedihan karena harus kehilangan ayahanda tercinta pada 2012.
Sepeninggal sang ayah, Sri Raamdani seperti kehilangan semangat hidup. Dukungan dari orang-orang terdekat membuatnya bangkit. Salah satunya dengan menekuni olahraga para angkat berat.
“Keluarga juga menginspirasi teman-teman semua untuk saya bangkit,” ucap Sri Ramadani.
Baca Juga: Presiden Jokowi Yakin Indonesia Menuju Superpower Ekonomi Baru, Singgung HIlirisasi
Artikel Terkait
Ammar Hudzaifah, Peraih Medali Emas Pertama Peparnas XVII Sslo 2024 dan Bagi Kontingen Jateng
Peparnas XVII Solo 2024: Panggung Atlet Penyandang Disabilitas Unjuk Keahlian, Ini Sederet Prestasi di Dunia Olahraga
Anas Mustofa, Penyulut Api Kaldron Peparnas XVII Solo 2024: Belum Bisa Tanding, Optimis Raih Emas di Masa Depan
Berawal dari Nelayan, Erlansyah Sabet Medali Emas Pertama Para Renang di Peparnas XVII Solo 2024 Sebelum Pensiun
Suka Duka Saparuddin Jadi Satu-satunya Atlet Sulbar di Peparnas XVII Solo 2024: Luka Saat Latihan Dianggap Biasa
UMKM Lokal Kais ‘Emas’ di Arena Peparnas XVII Solo 2024, Pedagang Luar Daerah Ketiban Rezeki
Pieters Hans Ficktor, Atlet Boccia Belia di Peparnas XVII Solo 2024: Awalnya Terapi hingga Bikin Sang Ibu Menangis Haru
Mengenal Ammar Hudzaifah, Peraih Medali Emas Pertama Peparnas XVII Solo 2024 Asal Jateng: Awalnya Jadi Atlet Sepak Bola
Yosintha Boyani Sumbang Emas untuk NTT di Peparnas XVII Solo 2024: Berkat Doa dan Latihan
Atlet Jateng Mei Dista Sabet Dua Medali Emas Peparnas XVII Solo 2024: Debut Pertama, Capai Target dan Cedera
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: De Jhon dan Agnes, Dua Atlet Para Renang Papua yang ‘Bersahabat’ dengan Ombak Laut
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: Lahir Tanpa Kedua Tangan, Semangat Teguh Jiwangga Tak Padam Sebagai Atlet Para-Taekwondo