• Kamis, 21 November 2024

Kisah Dibalik Medali Emas Agnes M Yowei di Peparnas XVII Solo 2024: Berkawan Ombak Laut, Dihina hingga Bela Negara

- Kamis, 10 Oktober 2024 | 14:25 WIB
Atlet para-renang Peparnas XVII Solo 2024, asal Papua, Agnes M Yowei (tengah), saat konferensi pers di The Royal Haritage Solo, Jateng, Rabu (9/10/2024).  (Foto: PB Peparnas/Triyatno Wisnu H)
Atlet para-renang Peparnas XVII Solo 2024, asal Papua, Agnes M Yowei (tengah), saat konferensi pers di The Royal Haritage Solo, Jateng, Rabu (9/10/2024). (Foto: PB Peparnas/Triyatno Wisnu H)

Arahpublik.com – Kisah hidup Agnes M Yowei, peraih medali emas cabang olahraga (cabor) Para-Renang di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.

Diketahui, Agnes M Yowei, sukses mempersembahkan satu emas untuk Provinsi Papua, melalui nomor 100 meter gaya dada putri S10, di Peparnas XVII Solo 2024.

Pada nomor cabor Para-Renang tersebut, Agnes M Yowie, berhasil menjadi yang tercepat di Peparnas XVII Solo 2024, dengan catatan waktu 1 menit 40,33 detik.

Baca Juga: Baim Wong Gugat Cerai Paula Verhoeven: Suami Tuding Selingkuh, Istri Pasrah

Agnes meninggalkan para pesaingnya, Ummu Kalsum dari Sulawesi Selatan yang meraih perak, dan Naziyah dari Jawa Timur, yang mendapatkan perunggu.

Simak kisah hidup Agnes M Yowei, yang berawal dari “bersahabat” dengan ombak laut hingga renang menjadi harapannya untuk bisa membela negara.

Berkawan Ombak Laut

Baca Juga: 5 Fakta Insiden Penembakan Gadis di Kamar Kost Semarang: Korban Pernah ‘Ditampung’ di Rumah Tersangka

Agnes M Yowei, tumbuh menjadi atlet para-renang yang tangguh berkat ombak di Argapura Laut, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.

Berbeda dengan atlet lainnya, Agnes, tak berlatih di kolam renang, tetapi mengawali renang melalui laut.

Bagi anak-anak yang lahir di kampung Argapura laut, berenang menjadi aktivitas sehari-hari. Karena,  kompleks perkampungan mereka, dibangun dengan pondasi kayu-kayu menopang rumah yang berada di atas laut.

Baca Juga: Kontroversi Dugaan Penistaan Agama Selebgram Ratu Entok: Pernyataan Tentang Yesus Kristus hingga Dijemput Paksa Polda Sumut

Agnes diketahui menghabiskan masa kecilnya di perkampungan Argapura Laut. Sehingga renang menjadi kebiasaan sejak kecil.

Berawal dari keseringan bermain-main dengan ombak laut, Agnes lantas menjadikan renang sebagai hobinya.

Selayaknya kawan setia, deburan ombak di perkampungan Argapura Laut, sukses membawa Agnes mengangkat nama Papua lewat prestasi gemilang di Peparnas XVII Solo 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: peparnas17.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X