Robert mengatakan, pihaknya melihat para atlet yang bertarung di Peparnas XVII kali ini memiliki potensi dan semangat tinggi untuk berkembang.
"Ini yang menarik. Kami melihat mereka benar-benar antusias untuk belajar. Aktif dalam diskusi-diskusi soal game,” ujarnya.
Sekadar informasi, ajang e-football tuna daksa diikuti tujuh atlet dari seluruh Indonesia. Adapun ajang Mobile Legend yang berstatus ekshibisi diikuti 19 atlet.
Selama dua hari, Senin-Selasa (7-8/10/2024), peserta ekshibisi diberi materi seputar transisi dari gamer menjadi atlet profesional.
Tak hanya kemampuan teknikal, para atlet diberi ilmu penting pentingnya nutrisi, mental, cara latihan, dan pemanasan sebelum bertanding.
Sementara mulai Rabu (9/10/2024), peserta ekshibisi Mobile Legend mulai praktik bertanding dalam coaching Clinic.
"(Rabu) para atlet mulai memegang perangkat atau handphone. Semua atlet kami beri perangkat dengan standar yang sama,” ucap Technical Delegate (TD) Para E -Olahraga Peparnas XVII, Kent Trufano.
“Diharapkan mereka sudah terbiasa dengan perangkat tersebut sehingga tidak kaget jika mereka lanjut ke ajang internasional,” lanjutnya.
Punya Tekad untuk Berkembang
Senada dengan Robert, Kent melihat para atlet e-sport di Peparnas XVII memiliki tekad yang kuat untuk berkembang.
“Untuk ajang ekshibisi, kami memang hanya menyediakan penginapan. Namun mereka tetap datang. Ada yang dari Bandung, Padang dan kota lain,” kata Kent.
Artikel Terkait
Anas Mustofa, Penyulut Api Kaldron Peparnas XVII Solo 2024: Belum Bisa Tanding, Optimis Raih Emas di Masa Depan
Berawal dari Nelayan, Erlansyah Sabet Medali Emas Pertama Para Renang di Peparnas XVII Solo 2024 Sebelum Pensiun
Suka Duka Saparuddin Jadi Satu-satunya Atlet Sulbar di Peparnas XVII Solo 2024: Luka Saat Latihan Dianggap Biasa
Pieters Hans Ficktor, Atlet Boccia Belia di Peparnas XVII Solo 2024: Awalnya Terapi hingga Bikin Sang Ibu Menangis Haru
Mengenal Ammar Hudzaifah, Peraih Medali Emas Pertama Peparnas XVII Solo 2024 Asal Jateng: Awalnya Jadi Atlet Sepak Bola
Yosintha Boyani Sumbang Emas untuk NTT di Peparnas XVII Solo 2024: Berkat Doa dan Latihan
Atlet Jateng Mei Dista Sabet Dua Medali Emas Peparnas XVII Solo 2024: Debut Pertama, Capai Target dan Cedera
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: De Jhon dan Agnes, Dua Atlet Para Renang Papua yang ‘Bersahabat’ dengan Ombak Laut
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: Lahir Tanpa Kedua Tangan, Semangat Teguh Jiwangga Tak Padam Sebagai Atlet Para-Taekwondo
Peparnas XVII Solo 2024: Debut Gemilang Sri Ramadani, Pecahkan Rekor Nasional Cabor Para-Angkat Berat, Ini Kisah Hidupnya
Panggung Kesetaraan di Peparnas XVII Solo 2024: Penyandang Disabilitas Jadi Panitia Kompetisi, Bertugas Penerima Tamu
Kisah Dibalik Medali Emas Agnes M Yowei di Peparnas XVII Solo 2024: Berkawan Ombak Laut, Dihina hingga Bela Negara
Murid SLB Tegar Lukis Maskot Peparnas XVII Solo 2024 Kebo Bule dengan Mulut, Berawal Suka Gambar Wayang
Kisah Ndaru Padma Putri di Peparnas XVII Solo 2024: Korban Gempa Yogya Jadi Andalan Tenis Kursi Roda dan Sederet Prestasi
Laga Ekshibisi Peparnas XII Solo 2024, Tim Basket Kursi Roda Indonesia Bersiap Menuju ASEAN Para Games 2025