Arahpublik.com – Banyak kisah yang bisa menginspirasi dari atlet yang berlaga di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024. Salah satunya, Sukarno.
Ada cerita kelam masa lalu dari seorang Sukarno, atlet cabang olahraga (cabor) para bulu tangkis Peparnas XVII Solo 2024.
Senyum lebar dari atlet Peparnas XVII Solo 2024, bukan sekadar ekspresi setelah meraih prestasi. Namun, pasti ada cerita masa lalu kelam, seperti yang dialami Sukarno.
Baca Juga: Pengelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05 Persen, Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu
Ya, Sukarno, menjadi salah satu atlet yang memiliki cerita tersebut. Sebuah kecelakaan yang menimpanya mengharuskan satu kakinya diamputsi.
Kejadian naas tersebut, dialami Sukarno saat masih berusia 10 tahun. Hal itu pun membuatnya yidak percaya diri lagi dan memutuskan untuk keluar dari sekolah dasar (SD)
"Saya keluar (sekolah), karena minder. Kalau enggak salah saat masih kelas 4 SD," tutur Sukarno, dikutip Jumat (11/10/2024).
Beruntung, Sukarno punya teman-teman yang membantu mengembalikan mental dan rasa percaya dirinya.
Pada tahun 2014, Sukarno, yang masih berusia 16 tahun diperkenalkan pada dunia olahraga oleh beberapa sahabat baiknya.
Saat itu, minak dan bakat olahraga Sukarno masih beragam. Sebelum menjadi atlet para-bulu tangkis, ia lebih dulu aktif di cabor voli duduk dan atletik.
Dua tahun fokus pada olahraga, Sukarno, mendapatkan debut pertamanya pada ajang Peparnas XV 2016 di Jawa Barat (Jabar).
Kala itu, Sukarno, yang mewakili kontingen Jabar, langsung menyumbangkan medali perunggu pada cabor voli duduk serta atletik di Peparnas XV 2016.
“Saya sebenarnya voli duduk. Kemarin juga sempat ikut pelatnas voli,” ucap Sukarno, sambil tersenyum.
Artikel Terkait
Pieters Hans Ficktor, Atlet Boccia Belia di Peparnas XVII Solo 2024: Awalnya Terapi hingga Bikin Sang Ibu Menangis Haru
Mengenal Ammar Hudzaifah, Peraih Medali Emas Pertama Peparnas XVII Solo 2024 Asal Jateng: Awalnya Jadi Atlet Sepak Bola
Yosintha Boyani Sumbang Emas untuk NTT di Peparnas XVII Solo 2024: Berkat Doa dan Latihan
Atlet Jateng Mei Dista Sabet Dua Medali Emas Peparnas XVII Solo 2024: Debut Pertama, Capai Target dan Cedera
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: De Jhon dan Agnes, Dua Atlet Para Renang Papua yang ‘Bersahabat’ dengan Ombak Laut
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: Lahir Tanpa Kedua Tangan, Semangat Teguh Jiwangga Tak Padam Sebagai Atlet Para-Taekwondo
Peparnas XVII Solo 2024: Debut Gemilang Sri Ramadani, Pecahkan Rekor Nasional Cabor Para-Angkat Berat, Ini Kisah Hidupnya
Kisah Dibalik Medali Emas Agnes M Yowei di Peparnas XVII Solo 2024: Berkawan Ombak Laut, Dihina hingga Bela Negara
Murid SLB Tegar Lukis Maskot Peparnas XVII Solo 2024 Kebo Bule dengan Mulut, Berawal Suka Gambar Wayang
Kisah Ndaru Padma Putri di Peparnas XVII Solo 2024: Korban Gempa Yogya Jadi Andalan Tenis Kursi Roda dan Sederet Prestasi
Peparnas XVII Solo 2024: Lutfi Afandi Pecahkan Rekor Nasional, Jateng Terus Berkibar di Puncak Klasemen Sementara Perolehan Medali
Pimpin Sementara Klasemen, Cabor Para-Atletik Tulang Punggung Jateng di Peparnas XVII Solo 2024: Panen Medali Emas, Perak dan Perunggu
Kisah Atlet Para-Atletik Vitasari, Sang ‘Bayi Ajaib’ di Peparnas XVII Solo 2024: Usia 15 Tahun Gondol Tiga Medali Emas
Jateng Menuju Juara Umum Peparnas XVII Solo 2024, Pj Gubernur Nana Sudjana Sebut Komitmen dari Awal: Saya Yakin!