Arahpublik.com - Keterbatasan penglihatan tak menghalangi atlet tenpin bowling, Dwi Widiantoro, untuk berprestasi di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.
Pada cabang olahraga (cabor) tenpin bowling, Dwi Widiantoro, sukses menyelesaikan dua medali emas kelas tunggal dan ganda kategori tuna netra di Peparnas XVII Solo 2024.
Bertanding di Bengawan Sport Center, Solo, Dwi Widiantoro, menjadi salah satu atlet andalan tim tenpin bowling Jawa Barat (Jabar) pada Peparnas XVII 2024.
Diketahui, Dwi Widiantoro, telah mencatatkan sederet prestasi. Bahkan, saat multievent olahraga penyandang disabilitas Tanah Air ini masih bernama Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas).
Sebelum menjadi atlet tenpin bowling, ternyata Dwi Widiantoro, pernah meraih pretasi saat turun pada cabor tolak peluru dan lempar cakram kategori tuna netra.
Pria kelahiran Magelang, 28 November 1976 itu, beralih ke tenpin bowling pada 2016.
Tak tanggung-tanggung, Dwi Widiantoro, langsung menggondol medali emas ketika tampil di tenpin bowling Peparnas XV 2016.
Delapan tahun berjalan, Dwi Widiantoro, menikmati karirnya di cabor tenpin bowling. Ia pu tteap memilih cabor tenpin bowling di Peparnas XVII Solo 2024.
Persiapan intensif yang dilakukan membuat prestasinya melesat dan sukses menggondol dua emas di Peparnas XVII 2024.
“Hasilnya melampaui PEPARNAS 2016. Kita perbaiki kesalahan-kesalahan yang belum terselesaikan terlebih dahulu, kemudian kita selesaikan delapan tahun kemudian di Peparnas 2024 ini,” ujar Dwi Widiantoro.
Menurutnya, antara Cabor tolak peluru, lempar cakram dan tenpin bowling, sama-sama mengandalkan feeling dan insting.
“Tolak peluru sama lempar cakram baseball terlalu jauhlah sama-sama lemparan sama-sama feeling insting. Jadi ya tetap memilih tenpin bowling ini karena menyenangkan,” kata Dwi.
Artikel Terkait
Atlet Jateng Mei Dista Sabet Dua Medali Emas Peparnas XVII Solo 2024: Debut Pertama, Capai Target dan Cedera
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: De Jhon dan Agnes, Dua Atlet Para Renang Papua yang ‘Bersahabat’ dengan Ombak Laut
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: Lahir Tanpa Kedua Tangan, Semangat Teguh Jiwangga Tak Padam Sebagai Atlet Para-Taekwondo
Peparnas XVII Solo 2024: Debut Gemilang Sri Ramadani, Pecahkan Rekor Nasional Cabor Para-Angkat Berat, Ini Kisah Hidupnya
Kisah Dibalik Medali Emas Agnes M Yowei di Peparnas XVII Solo 2024: Berkawan Ombak Laut, Dihina hingga Bela Negara
Murid SLB Tegar Lukis Maskot Peparnas XVII Solo 2024 Kebo Bule dengan Mulut, Berawal Suka Gambar Wayang
Kisah Ndaru Padma Putri di Peparnas XVII Solo 2024: Korban Gempa Yogya Jadi Andalan Tenis Kursi Roda dan Sederet Prestasi
Peparnas XVII Solo 2024: Lutfi Afandi Pecahkan Rekor Nasional, Jateng Terus Berkibar di Puncak Klasemen Sementara Perolehan Medali
Kisah Atlet Para-Atletik Vitasari, Sang ‘Bayi Ajaib’ di Peparnas XVII Solo 2024: Usia 15 Tahun Gondol Tiga Medali Emas
Jateng Menuju Juara Umum Peparnas XVII Solo 2024, Pj Gubernur Nana Sudjana Sebut Komitmen dari Awal: Saya Yakin!
Kisah Inspiratif Peparnas XVII Solo 2024: Bangkit Setelah Kaki Diamputasi, Sukarno Borong Dua Emas Cabor Para-Bulu Tangkis
Gibran Sebut Pelaksanaan Peparnas XVII Solo 2024 Lebih Baik Ketimbang PON XXI Aceh-Sumut, Ini Janji Wapres Terpilih
Peparnas XVII Solo 2024 Lahirkan Atlet Baru Judo Tunanetra, Potensi Tampil di ASEAN Para Games 2025
Peparnas XVII Solo 2024 Ajang Regenerasi, NPC Indonesia Lirik 18 Atlet Baru Persiapan ASEAN Para Games 2025 dan Paralimpiade 2028
Atlet Puji Kualitas Konsumsi di Venue Peparnas XVII Solo 2024: Enak, Variatif dan Tepat Waktu