"Perjuangan ini tidak mudah, perlu talenta, profesionalitas, kesabaran, dan keuletan untuk memberikan hasil optimal,” ucapnya.
Sebab, kata Nana, perjuangan kontingen Jateng untuk bertengger di posisi kelima klasemen akhir perolehan medali melewati banyak rintangan.
Pada awal penyelenggaraan, Jateng sempat berada di posisi 21 dari 38 provinsi. Medali emas Jateng baru diperoleh sehari setelah pembukaan.
Perlahan dan pasti, kran medali emas Jateng terus mengalir.
Peringkat Jateng di klasemen terus merangkak naik, hingga akhirnya masuk 10 besar dan terus merangsek ke peringkat 6.
Pada posisi 6 ini Jateng sempat tertahan di bawah dua tuan rumah, Sumut dan Aceh.
Baca Juga: Menhan Prabowo Bertemu Presiden Filipina Marcos Jr: Bahas Pertahanan hingga Forum Bilateral
"H-1 sebelum penutupan, baru kita bisa menggeser tuan rumah (Aceh),” cerita Nana.
“Akhirnya kita bercokol di posisi kelima dengan perolehan 71 emas, 74 perak, dan 115 perunggu (total 260 medali)," jelasnya.
Seluruh medali disumbangkan dari 260 nomor di 60 cabang olahraga (cabor) yang diikuti oleh Kontingen Jateng.
Rinciannya adalah ada 34 cabor yang meraih medali emas, 12 cabor meraih perak, dan 14 cabor meraih perunggu.
Dari capaian itu, setidaknya ada enam cabor yang menjadi juara umum, sedangkan tiga cabor tanpa medali satupun.