Rakor juga diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Boyolali, serta instansi terkait lainnya.
Mendagri Tito Karnavian berharap, venue pertandingan dapat selesai sesuai target, yaitu sebelum pembukaan Peparnas XVII pada 6 Oktober di Stadion Manahan.
Ia juga meminta agar pemerintah daerah bersama Panitia Peparnas membuat side event untuk meramaikan acara, seperti kegiatan seni, pameran UMKM, pasar rakyat, dan lainnya.
Baca Juga: Erick Thohir Terima Bola Bertandatangan Paus Fransiskus: Ini Bola Berkah, Bakal Disimpan PSSI
Harapan Tito, perhelatan Peparnas ini ramai dan berdampak positif pada masyarakat sekitar.
"Provinsi bisa membentuk tim untuk mem-backup panitia. Ini harus kita sebarkan. Dan satu lagi jangan dijadikan ajang kampanye, karena waktunya berbarengan dengan Pilkada," jelasnya, saat memberikan arahan.
Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan, venue Peparnas banyak yang sama dalam penyelenggaraan Asian Paragames dua tahun lalu.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan memilih Kota Surakarta sebagai tuan rumah. Apalagi kota ini juga menjadi pusat pelatihan olahraga disabilitas.
Terkait anggaran, Dito menjelaskan, Kementerian Keuangan telah mencairkan sebesar Rp215 miliar untuk Perparnas XVII.
Kemudian, kata dia, ada tambahan dari DIPA Kemenpora sebesar Rp75 miliar. Sehingga totalnya menjadi Rp290 miliar.***