Hal itu, kata dia, yang melatarbelakangi pembatasan peran atlet Paralimpiade pada ajang Peparnas XVII.
"Pembatasan ini mulai kami lakukan di Peparnas XVI Papua,” kata Rima Ferdianto, beberapa waktu lalu.
“Kita menyebutnya sebagai atlet elite. Nomor atlet elite dengan atlet nasional kita bedakan," lanjutnya.
Kategori elite tidak hanya berisikan atlet-atlet yang tampil di Paralimpiade Paris 2024. Namun, juga diisi atlet-atlet yang pernah mewakili Indonesia pada ajang Asean Para Games dan Asian Para Games.
"Tujuan Peparnas itu untuk mencari provinsi yang membibit atlet terbaik bukan mencari provinsi yang membeli atlet terbaik," jelas Rima.
Kehadiran Atlet Kategori Elit
Baca Juga: Cak Imin Buka Festival Palang Pintu ke-XVI: Jaya Terus Sampai Kiamat
Rima menilai, kehadiran Leani Ratri Oktila dan kawan-kawan, sangat penting pada Peparnas XVII 2024.
Atlet-atlet baru yang datang dari 35 provinsi bisa menjajal level dari anggota kontingen Indonesia untuk event internasional.
Nantinya, satu nomor pertandingan kategori elite boleh diikuti atlet kategori nasional.
Sementara atlet dari kategori elite tidak boleh mengikuti nomor pertandingan kategori nasional.
"Kita butuh figur mereka. Atlet-atlet baru akan melihat, 'oh ini toh kualitas dari atlet Paralimpiade',” ucap Rima.