Arahpublik.com – Banyak cerita menarik yang bisa digali dari perhelatan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024. Salah satunya, kisah atlet tenis kursi roda, Ndaru Padma Putri.
Pada Peparnas XVII Solo 2024, banyak atlet elite yang bersaing ketat, diantaranya dari cabang olahraga (Cabor) tenis kursi roda.
Satu di antara atlet cabor tenis kursi roda di Peparnas XVII solo 2024, adalah Ndaru Padma Putri, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Masuk dalam kategori atlet elite cabor tenis kursi roda, Ndaru Padma Putri, merupakan musuh berat bagi lawan-lawannya.
Maklum, atlet asal Kabupaten Bantul, Yogyakarat itu, segudang prestasi, diantaranya dua medali perunggu nomor ganda dan beregu di Peparnas Riau 2012.
Lalu, pada Peparnas Jabar 2016, Ndaru mendapat tiga medali emas. Peparnas Papua 2021 satu medali emas.
Prestasi terbaru Ndaru, adalah medali perak untuk Indonesai, pada ajang ASEAN Para Games (APG) Solo 2022.
Namun, dari sederet prestasi Ndaru hingga dikategorikan atlet elite di Peparnas XVII Solo 2024, ada sekelumit kisah pilu dan kebangkitannya. Berikut ini ceritanya.
Gempa Bumi Yogya
Baca Juga: Pengelolaan Aset Wealth Management BRI Tumbuh 23,05 Persen, Nasabah Prioritas Capai 161 Ribu
Raihan prestasi gemilang atlet 32 tahun tersebut dimulai dari kisah pilu pada tahun 2006 saat terjadinya gempa bumi Yogja.
Kala itu, Ndaru yang baru duduk di bangku kelas 2 SMP, tertimpa puing-puing rumah tetangganya ketika lari menyelematkan diri.
Di tengah ketakutan banyak orang, Ndaru berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.