olahraga

Kisah Ndaru Padma Putri di Peparnas XVII Solo 2024: Korban Gempa Yogya Jadi Andalan Tenis Kursi Roda dan Sederet Prestasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:18 WIB
Atlet DIY, Ndaru Patma Putri, saat bertanding pada babak semifinal tunggal putri tenis kursi roda Peparnas XII SOlo 2024, di Lapangan Tenis manahan, Surakarta, Jateng, Rabu (9/10/2024). (Foto: PB Peparnas XVII/Wawan H Prabowo)

Baca Juga: Peringatan Prabowo Kepada Koalisi Indonesia Maju: Kader yang Jadi Menteri Jangan Cari Uang dari APBN-APBD

“Saat itu umurku 14 tahun, pada pagi hari aku dibangunkan disuruh untuk menyapu. Saat gempa datang aku sudah lari keluar, tapi ternyata gempanya itu kayak ombak. Akhirnya aku tumbang dan ada bangunan yang menimba aku,” cerita Ndaru.

“Saat kejadian itu aku sudah tidak bisa duduk atau berdiri, rasanya kaki saya hilang, saya teriak-teriak kesakitan sekitar hampir satu menit," lanjutnya.

Beruntung, nyawa Ndaru masih tertolong. Namun kenyataan pahit harus diterimanya.

Baca Juga: Murid SLB Tegar Lukis Maskot Peparnas XVII Solo 2024 Kebo Bule dengan Mulut, Berawal Suka Gambar Wayang

Hasil pemeriksaan dokter menyatakan tulang belakangnya patah, dan seluruh sistem sarafnya dari pinggang hingga ke bawah juga rusak menyebabkan kakinya lumpuh.

Pascakejadian tersebut, Ndaru sempat depresi selama lima tahun.

“Saya bisa dibilang depresi ada sekitar lima tahun, tapi bukan depresi yang saya ngamuk-ngamuk gitu, lebih ke tidak bisa berdamai dengan diri sendiri,” ucap Ndaru.

Baca Juga: Sosialisasi Pencegahan TPPO di Jateng Perlu Ditingkatkan Sampai Tingkat RT dan RW, Sekda: Korban Pakai Agen Tidak Resmi

“Di situ saya menjadi pribadi yang reaktif dan temperamental,” lanjutnya.

Momen Kebangkitan

Empat tahun setelah gempa, Ndaru mulai bangkit. Momen kebangkitan itu terjadi pada tahun 2010.

Baca Juga: BRI Raih 3 Penghargaan Bergengsi TOP BUMN Awards 2024: Direktur Utama Sunarso Dinobatkan Sebagai Best CEO

Saat itu, Ndaru dikenalkan dengan tenis komunitas kursi roda Bantul.

Berselang dua tahun kemudian, Ndaru, bisa bermain pada ajang profesional pertamanya, yaitu Peparnas Riau 2012, dengan meraih dua medali perunggu untuk nomor ganda dan beregu.

Halaman:

Tags

Terkini