“Saya melihat ada antusiasme tulus mereka untuk belajar,” lanjut Kent, yang melihat banyak bakat terpendam dari ajang para e-sport.
Dia menyebut bukan tak mungkin atlet difabel di cabang ini dapat menyamai atlet umum di cabang e-sport yang sudah lebih dulu bergelimang gelar di ajang internasional.
“Kami melihat ada potensi tinggi dari mereka untuk bergabung dengan timnas atau menjadi pemain profesional, karena memang belum digali jadi belum terlihat,” jelasnya.***