olahraga

Kisah Inspiratif Peparnas XVII Solo 2024: Bangkit Setelah Kaki Diamputasi, Sukarno Borong Dua Emas Cabor Para-Bulu Tangkis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 21:31 WIB
Potret atlet cabor Para-Bulu Tangkis Jabar, Sukarno, saat tampil di Peparnas XVII Solo 2024. (Foto: PB Peparnas XVII)

Baca Juga: BRI Raih 3 Penghargaan Bergengsi TOP BUMN Awards 2024: Direktur Utama Sunarso Dinobatkan Sebagai Best CEO

Beralih ke Cabor Para-Bulu Tangkis

Sejak satutahun lalu, Sukarno, mulai intens berlatih para-bulu tangkis, karena melihat prospek besar di cabor tersebut.

Instingnya tidak salah. Sukarno, sukses menyumbangkan dua medali emas bagi Kontingen Jabar pada cabor para-bulu tangkis Peparnas XVII Solo 2024.

Baca Juga: Kisah Atlet Para-Atletik Vitasari, Sang ‘Bayi Ajaib’ di Peparnas XVII Solo 2024: Usia 15 Tahun Gondol Tiga Medali Emas

Saat bertanding di final para-bulu tangkis kelas nasional kursi roda 2 B3 tunggal putra, Sukarno, berhasil mengalahkan wakil DIY, Yulianto, dengan skor 21-13, 21-14.

Atas hasil itu, Sukarno, berhak atas medali emas cabor para-bulu tangkis Peparnas XVII Solo 2024, yang berlangsung di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (10/10/2024).

Kemenangan itu bisa disebut sebagai kejutan, mengingat Yulianto merupakan unggulan pertama, sedangkan Sukarno, hanya unggulan kedua.

Baca Juga: Peparnas XVII Solo 2024: Lutfi Afandi Pecahkan Rekor Nasional, Jateng Terus Berkibar di Puncak Klasemen Sementara Perolehan Medali

“Senang bisa mengumpulkan emas lagi. Sebelumnya saya juga dapat emas di kelas nasional beregu putra,” ucap pria yang kini berusia 25 tahun itu.

Bungsu dari dua bersaudara itu, mengaku pencapaiannya di Peparnas XVII Solo 2024, sesuai dengan target, yakni dua medali emas.

Sukarno, merasa puas bisa membantu Jabar yang tengah membawa misi mempertahankan gelar juara umum di cabor para-bulu tangkis Peparnas XVII Solo 2024.

Baca Juga: Daulat Bicara Promedia TV: Siapa Menteri BUMN Pilihan Prabowo? PR Besar dan Utang Segunung, Ini Kata Legislator PDIP

Saat disinggung akan terus lanjut di para-bulu tangkis atau kembali di voli duduk, Sukarno pun tertawa. “Tergantung atasan (pelatih) saja, tapi saya lihat peluangnya memang bagus di sini (para-bulu tangkis),” ucapnya.

Namun, ditengah prestasinya tersebut, Sukarno, masih menyimpan semangat untuk menyelesaikan pendidikannya.

Halaman:

Tags

Terkini