Pertemuan keduanya merupan final ulangan di kelas yang sama pada Peparnas XVI Papua. Saat itu, Ratri juga sukses menaklukkan Khalimatus dengan skor 21-16 dan 21-15.
Ratri mengaku cukup menampilkan laga pamungkas santai tersebut. Hal itu karena dia cukup sering bertemu Khalimatus di ajang kompetitif.
Kemenangan di Solo memperpanjang rekor kemenangan Ratri atas Khalimatus Sadiyah.
“Final kali ini memang lebih rileks karena saya sudah sangat sering bertemu Khalimatus, baik di pertandingan maupun latihan. Jadi sudah sangat mengenal,” ujar Ratri.
Ratri dan Alim, sapaan Khalimatus, memang tak terpisahkan. Duo dinamis itu bahkan pernah meraih emas saat berpasangan di ganda putri SL3 - SU5 di Paralimpiade Tokyo 2020.
“Kami sudah seperti keluarga sendiri, latihan bareng, nongkrong pun bareng,” ungkap Ratri.
Baca Juga: Jateng Juara Umum Peparnas XVII Solo 2024, Nana Sudjana Beri Selamat: Bonus Sama dengan Atlet PON
Sementara itu, Delegasi Teknis Para-Bulu Tangkis Peparnas XVII, Jarot Hernowo, melihat bibit-bibit baru mulai bermunculan di ajang ini, terutama di nomor tunggal.
Dia menyebut rata-rata laga tunggal berlangsung dengan durasi panjang.
“Permainannya sengit. Beberapa pemain junior juga banyak tampil melawan seniornya,” ucapya.
Baca Juga: Joe Biden Kirim 6 Pejabat Tinggi untuk Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Medali Emas Diborong Jabar
Kontingen Jawa Barat (Jabar) memastikan gelar juara umum cabang olahraga (cabor) para-bulu tangkis Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.