Pencarian Bakat untuk Ajang Dunia
Andi Herman mengataakn, Peparnas XVII Solo 2024, menjadi wadah mencari bakat baru dari atlet-atlet penyandang disabilitas untuk menghadapi ajang yang lebih tinggi di kancah internasional.
Ia menyebut, tantangan terdekat adalah ASEAN Para Games 2025 yang akan bergulir di Nakhon Ratchasima, Thailand. Setelahnya, Asian Para Games 2026 di Aichi-Nagoya, Jepang.
Pada level yang paling tinggi, ajang Paralimpiade ke-18 akan bergulir di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 2028.
“Peparnas XVII sangat penting sebagai ajang pencari bakat. Ini juga digunakan untuk mengukur atlet-atlet kita,” ucap Andi Herman, yang juga Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah itu.
“Ajang ini jadi momen NPC Indonesia melakukan pelatihan sebagai persiapan mengikuti berbagai event, baik itu single event maupun multievent,” lanjutnya.
Andi Herman meyakini, ajang multievent olahraga disabilitas Peparnas XVII Solo 2024, telah menuntaskan fungsinya sebagai ruang berebut prestasi hingga pencarian bakat baru.
Ia juga mengatakan, untuk mengikuti berbagai ajang multievent seperti ASEAN Para Games hingga Paralimpiade, ada kualifikasi-kualifikasi tertentu yang harus dicapai oleh atlet.
“Oleh karena itu, Peparnas XVII menjadi saran untuk menguji. Setelah mengikuti selama ini, prestasinya seperti apa?” tutur Andi Herman.
“Ujung dari latihan itu adalah prestasi. Dari mana pengukurannya? Ya salah satunya lewat Peparnas XVII ini. Maka, ajang ini menjadi momen untuk mengukur, menguji, sekaligus mencari bakat-bakat baru,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Peparnas XVII Solo 2024, diikuti 2.957 atlet yang bertanding. Jumlah itu terdiri dari 2.126 atlet laki-laki dan 831 atlet putri.