Arahpublik.com - Mobil Maung MV3 Garuda Limousine berhasil mencuri perhatian publik saat digunakan Prabowo usai dirinya dilantik sebagai Presiden RI, Minggi (20/10/2024).
Kala itu, Presiden Prabowo menggunakan mobil Maung MV3 Garuda Limousine berpelat 'Indonesia 1' dari Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta menuju Istana Merdeka.
Mobil maung MV3 Garuda Limousine yang dinaiki Presiden Prabowo, terlihat berwarna putih dengan gaya khas Eropa. Pada bagian belakang mobil Maung terdapat emblem Garuda.
Baca Juga: Jadi Ajang Masuk Pasar Global! Saatnya UMKM Daftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025
Presiden Prabowo Subianto pun sempat mengungkapkan keinginannya menggunakan mobil karya anak bangsa yakni Maung Garuda sebagai kendaraan resmi kenegaraan.
“Kehormatan bangsa, kebanggaan, sebaiknya kita bisa pakai produk kita sendiri,” kata Prabowo, dalam sesi wawancara eksklusif bertajuk 'Prabowo Bicara' bersama Retno Pinasti, dikutip Senin (28/10/2024).
Prabowo juga mengatakan dirinya berencana meminta seluruh anggota Kabinet Merah Putih dan Kepala Daerah juga menggunakan Maung Garuda sebagai mobil dinas.
“Jadi saya sudah merencanakan kemungkinan besar nanti semua menteri, semua wakil menteri, dirjen, pejabat mungkin tingkat gubernur bupati walikota sebaiknya menggunakan kendaraan buatan bangsa Indonesia sendiri,” jelasnya.
Wamenkeu III, Anggito Abimanyu, pun turut mendukung rencana Presiden Prabowo terkait mobil Maung jadi kendaraan dinas jajaran menteri hingga Eselon I.
"Minggu depan saya akan pakai mobilnya, Maung itu, mobilnya Pindad," ucap Anggito di Yogyakarta, pada Senin (28/10/2024).
Baca Juga: Pemain Berdarah Indonesia Bikin Rekor Usai Cetak Dwigol Buat AC Milan di Liga Champions
Menurutnya, Presiden Prabowo menginginkan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas ditiadakan pada masa kepemimpinannya.
"Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I sama menteri, luar biasa," tegas Anggito.
Namun, pernyataan Wamenkeu III Anggito itu, buru-buru diklarifikasi oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro.