• Selasa, 26 November 2024

1 Oktober Sebagai Hari Kesaktian Pancasila, Begini Sejarah dan Maknanya

- Sabtu, 30 September 2023 | 23:43 WIB
Ilustrasi simbol Pancasila. (Foto: Freepik/image by Freepik)
Ilustrasi simbol Pancasila. (Foto: Freepik/image by Freepik)

Arahpublik.com - Hari Kesaktian Pancasila, yang ditetapkan pada tanggal 1 Oktober, masuk kategori hari besar nasional. Setiap tahun, Masyarakat Indonesia selalu memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini.

Biasanya, dalam rangka memperingati peristiwa G 30S dan Hari Kesaktian Pancasila, setiap tanggal 30 September dilakukan pengibaran bendera setengah tiang.
Hal itu mempunyai makna sebagai simbol duka nasional setelah terbunuhnya Perwira TNI Angkatan Darat (AD).

Setelah itu, pengibaran bendera dilakukan satu tiang penuh sebagai tanda kemenangan atau ‘Kesaktian Pancasila’ yang berhasil menangkal ancaman ideologi komunis.

Baca Juga: Hasil Survei SMRC di Jawa Timur per September: Ganjar 44,0%, Prabowo 23,0%, Anies 14,2%

Hari Kesaktian Pancasila ini ditetapkan oleh Jenderal Soeharto sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 153 Tahun 1967.

Sejarah

Hari Kesaktian Pancasila ini berhubungan dengan peristiwa Gerakan 30 September (G 30S) tahun 1096 oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada peristiwa itu, diketahui, sebanyak 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur.

Beberapa korban tersebut antara lain Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal R Suprapto, Mayor Jenderal MT Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal D I Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Baca Juga: Survei SMRC di Kandang Cak Imin, Pasangan Amin Kalah oleh Ganjar dan Prabowo

Hari Kesaktian Pancasila sebagai bukti kuatnya Pancasila yang hampir dikalahkan dalam Gerakan 30 September.

Pancasila diyakini mempunyai kesaktian yang tidak dapat digantikan oleh paham atau ideologi lain.

Sebab, Pancasila pada hakekatnya merupakan falsafah hidup dan jalan pikiran bangsa Indonesia.

Makna 

Hari Kesaktian Pancasila mesti dimaknai sebagai momen untuk merenungkan nilai-nilai dan kesaktian dari Pancasila.

Baca Juga: Lakukan Survei di Jatim, SMRC: Justru Pasangan Amin Hanya 12 Persen

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X