Keluarga Korban Penganiayaan STIP Jakarta Minta Pertanggungjawaban Pihak Kampus

Arahpublik.com - Keluarga Putu Satria Arianata Rustika, korban penganiayaan, meminta pertanggungjawaban dari pihak Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.

Pihak keluarga meminta agar pihak kepolisian dapat menyelesaikan kasus ini secara tuntas.

Seperti diketahui, Putu Satria menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia oleh seniornya di STIP Jakarta.

Dikutip dari berbagai sumber, penganiayaan itu terjadi usai Putu selesai melakukan kegiatan jalan santai pada Jumat (3/5/2024) pagi.

Baca Juga: Usai Gelar Perkara, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Dalam Kasus Kematian Taruna STIP Jakarta

Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga Putu menyesalkan insiden ini terjadi di lingkungan sekolah tinggi.

Hal ini disampaikan kuasa hukum keluarga Putu, Tumbur Aritonang, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.

“Kami menyesalkan kejadian ini (kekerasan) ada di lingkungan pendidikan ya. Apalagi ini bukan terjadi cuma satu kali sebenarnya, sudah beberapa kali,” katanya, Sabtu (4/5/2024).

Keluarga korban meminta polisi dapat mengusut kasus ini hingga tuntas dan menyatakan siap mengikuti setiap proses pemeriksaan.

Baca Juga: Ratusan Ribu Visa Jemaah Haji Telah Terbit, Indonesia Dapat Tambahan Kuota Puluhan Ribu Jemaah

“Intinya keluarga minta keadilan. Kami serahkan semua penyelidikan ke polisi dan kami siap mengikuti setiap prosesnya,” ujarnya.

Selain berharap polisi mengusut tuntas kasus ini, keluarga Putu juga meminta keadilan pada pihak kampus.

Pihak STIP diminta untuk melakukan evaluasi serta berbenah supaya Kejadian ini tak terulang kembali

“Kami harap enggak terjadi lagi. Kami ingin ada pertanggungjawaban (dari STIP) dan apa evaluasinya. Jangan sampai ada korban lagi,” ucapnya.