Jadi Pundi-pundi Rupiah
Kegiatan menggambar menjadi salah satu materi pembelajaran yang diterapkan untuk membantu tumbuh kembang siswa SLB.
Selain itu, menggambar dan melukis juga menjadi jembatan bagi para siswa berkebutuhan khusus untuk membuat karya hingga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
"Hasil karyanya diperjualbelikan. Karyanya tidak hanya dinilai oleh gurunya saja, namun bisa dinikmati banyak orang,” ungkap Ita.
“Kita perbanyak dengan dicetak di totebag dan bisa dinikmati oleh banyak orang dan harapanya mereka dengan bangga bisa menunjukkan karya anak-anak ABK," lanjutnya.
Ita mengatakan, karya mereka dibanderol Rp35 ribu. Ia pun berharap dapat bersaing di pasaran, bukan lantaran karena iba.
“Untuk harganya Rp35 ribu, kami inginnya bisa bersaing dengan harga pasaran, bukan menjual rasa iba. Kita inginnya agar anak-anak mengerti dunia yang sebenarnya,” pungkas Ita.***
Artikel Terkait
Anas Mustofa, Penyulut Api Kaldron Peparnas XVII Solo 2024: Belum Bisa Tanding, Optimis Raih Emas di Masa Depan
Berawal dari Nelayan, Erlansyah Sabet Medali Emas Pertama Para Renang di Peparnas XVII Solo 2024 Sebelum Pensiun
Suka Duka Saparuddin Jadi Satu-satunya Atlet Sulbar di Peparnas XVII Solo 2024: Luka Saat Latihan Dianggap Biasa
UMKM Lokal Kais ‘Emas’ di Arena Peparnas XVII Solo 2024, Pedagang Luar Daerah Ketiban Rezeki
Pieters Hans Ficktor, Atlet Boccia Belia di Peparnas XVII Solo 2024: Awalnya Terapi hingga Bikin Sang Ibu Menangis Haru
Menpora Dito Puji Venue Peparnas XVII Solo 2024: Bagus, Sekelas Paralimpiade
Mengenal Ammar Hudzaifah, Peraih Medali Emas Pertama Peparnas XVII Solo 2024 Asal Jateng: Awalnya Jadi Atlet Sepak Bola
Peparnas XVII Solo 2024 Mulai Panas! Jateng dan Jabar Saling Kejar Rebut Posisi Juara Umum
Yosintha Boyani Sumbang Emas untuk NTT di Peparnas XVII Solo 2024: Berkat Doa dan Latihan
Atlet Jateng Mei Dista Sabet Dua Medali Emas Peparnas XVII Solo 2024: Debut Pertama, Capai Target dan Cedera
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: De Jhon dan Agnes, Dua Atlet Para Renang Papua yang ‘Bersahabat’ dengan Ombak Laut
Cerita Peparnas XVII Solo 2024: Lahir Tanpa Kedua Tangan, Semangat Teguh Jiwangga Tak Padam Sebagai Atlet Para-Taekwondo
Peparnas XVII Solo 2024: Debut Gemilang Sri Ramadani, Pecahkan Rekor Nasional Cabor Para-Angkat Berat, Ini Kisah Hidupnya
Panggung Kesetaraan di Peparnas XVII Solo 2024: Penyandang Disabilitas Jadi Panitia Kompetisi, Bertugas Penerima Tamu
Kisah Dibalik Medali Emas Agnes M Yowei di Peparnas XVII Solo 2024: Berkawan Ombak Laut, Dihina hingga Bela Negara