• Jumat, 15 November 2024

Anak Kelas 4 SD Bakal Belajar Coding? Mendikdasmen Ungkap Tiga Pendekatan Baru Demi Ubah Kurikulum Pendidikan di Indonesia

- Rabu, 13 November 2024 | 21:21 WIB
Potret Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mukti yang menerapkan kebijakan baru untuk mengubah kurikulum belajar di pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.  (Foto: Instagram.com/@ abe_mukti)
Potret Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mukti yang menerapkan kebijakan baru untuk mengubah kurikulum belajar di pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. (Foto: Instagram.com/@ abe_mukti)

Baca Juga: Akbar Faizal Kritik Keras Gibran Soal Layanan Aduan Warga RI ke Istana hingga Pembelaan Warganet untuk Sang Wapres

Terkait tenaga pengajar baru untuk mapel AI dan coding di SD, Mukti menyatakan akan memikirkan format perekrutannya belakangan.

"Nanti formatnya akan kita pikirkan belakangan," tandasnya.

Anak TK Harus Siap Berkenalan dengan Matematika

Baca Juga: Sukses Turunkan Kredit Macet, Direktur Utama BRI Ungkap Strategi Tingkatkan Kualitas Aset

Dalam kesempatan berbeda, Mukti mengklaim pihaknya telah menyiapkan platform khusus untuk pembelajaran matematika di tingkat pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak (TK).

Mukti menerangkan, keputusan untuk mengajarkan pendidikan matematika di tingkat TK dan SD sudah menjadi keputusan final dari kementeriannya.

Namun, Mendikdasmen RI itu mengaku tengah menunggu pembahasan terkait teknis pelaksanaan dan pengajarannya.

Baca Juga: Kualitas Aset Semakin Baik, Begini Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah

"Itu sudah keputusan, tinggal nanti teknis pelaksanaannya saja, bahkan kami juga sudah mencoba untuk menyiapkan platform untuk pembelajaran matematika di TK dan SD," ujar Mukti kepada wartawan, Senin (11/11/2024).

Pendekatan Belajar Deep Learning

Dalam kesempatan berbeda, Mukti menegaskan deep learning atau pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum melainkan pendekatan belajar siswa.

Baca Juga: Bank Kustodian BRI Luncurkan Fitur Baru Layanan Multi-share Class

"Deep learning itu bukan kurikulum, itu pendekatan belajar," ujar Mukti kepada awak media di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, pada Jumat (8/11/2024).

Terkait hal itu, Mukti menjelaskan pihaknya akan mengkaji materi-materi pelajaran agar tidak terlalu membebani siswa maupun guru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Pemberitaan Media Siber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X