Achmad Arief Budiman, menanggapi adanya temuan terkait buruknya mutu layanan katering sebagaimana yang beredar dalam video yang viral.
Dia mengatakan, bahwa UIN menyatakan informasi yang tersebar tersebut tidak sepenuhnya benar.
Namun bagi UIN Walisongo, kata dia, hal semacam ini adalah pengingat yang perlu direspon secara positif.
Sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap mutu layanan katering dan memberlakukan uji rutin sebagai upaya penjaminan mutu untuk periode selanjutnya.
Baca Juga: Heboh Mobil Dinas Pelat Merah Terobos Jalan Cor, Warganet: Minimal Copot Jabatannya
3. Layanan katering bagi santri Ma’had Al Jamiah.
Achmad Arief Budiman, mengatakan layanan katering bagi santri Ma’had Al Jami’ah bukan program wajib.
Santri diperbolehkan memilih untuk meneruskan berlangganan katering pada bulan kedua atau berhenti berlangganan ,dan memenuhi kebutuhan konsumsi secara mandiri.
Baca Juga: Berantas Judi Online, Kominfo Blokir Higgs Domino Island yang Punya Omzet Rp2,2 Triliun Per Bulan
Adapun terkait kewajiban pada bulan pertama penyediaan katering, kata dia, hal itu sebagai upaya untuk membantu memfasilitasi santri baru.
Terutama, bagi santri baru yang datang dari luar daerah, luar provinsi, ataupun luar pulau.
“Yang dimungkinkan belum cukup mengenali medan dan lingkungan kampus,” ucap Achmad Arief Budiman.
“Sehingga jika tidak dibantu penyediaan konsumsi, dikhawatirkan mahasiswa baru akan kesulitan,” sambungnya.