Prabowo mengungkapkan, ada 1.932.666 guru yang telah mengantongi sertifikat pendidik pada 2025.
“Jumlah itu setara dengan 64,4 persen dari total guru, meningkat 620 pendidik tersertifikasi dibanding tahun 2024,” kata Prabowo.
Dengan kenaikan gaji tersebut, anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN menjadi Rp81,6 triliun pada 2025, atau naik sekira Rp16,7 triliun pada 2024.
Baca Juga: BRI Dinobatkan Sebagai ‘The Most Trusted Company 2024’, Jadi yang Unggul Dalam Tata Kelola
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti telah mengungkapkan kenaikan gaji guru tersebut.
Abdul Mu’ti mengatakn, kenaikan gaji berlaku untuk semua guru, baik swasta maupun sekolah negeri.
"(Berlakunya) 2025. Teorinya Januari tahun anggaran kan Januari. Tapi realisasinya tergantung pencairan dana dari Kementerian Keuangan," kata Abdul Mu’ti.
Baca Juga: Catatan Pilkada 2024: Lancar, tapi Dinodai Politik Uang dan Dugaan Intervensi Aparat
Kenaikan gaji guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN atau Honorer tersebut, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan.
“Nanti (Presiden Prabowo) akan disampaikan peningkatan kesejahteraan (gaji) guru,” ucap Abdul Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Adapun peningkatan kesejahteraan tersebut, berupa satu kali gaji bagi guru ASN dan Rp2 juta untuk guru non-ASN yang telah ikut sertifikasi/Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Turunnya Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru 2024/2025
“Non-ASN sebesar Rp2 juta dan peningkatan gaji guru ASN sebesar 1 kali gaji pokok yang mereka miliki,” ucapnya.
Abdul Mu’ti mengatakan, guru non-ASN yang mendapatkan tambahan Rp2 juta adalah yang memiliki sertifikasi.